Petinggi NasDem Menegaskan Tidak Akan Bermitra dengan Koalisi Berdasarkan Emosi

by -111 Views

Selasa, 21 November 2023 – 15:56 WIB

Jakarta – Dinamika menuju Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 semakin memanas dengan manuver koalisi pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Elite Nasdem melalui Wakil Ketua Umum DPP Ahmad Ali mengatakan bahwa pihaknya tidak akan pernah bekerja sama dengan koalisi yang didasarkan pada kemarahan.

Dia menyatakan bahwa Partai Nasdem akan bersaing dalam Pilpres 2024 dengan cara-cara yang beradab. “Saya bertanggung jawab dalam Pilpres dari Nasdem. Kita tidak akan pernah berkomunikasi atau membangun koalisi dengan kelompok apapun jika didasari oleh kemarahan, kebencian, atau perasaan. Kami tidak ada di kelompok itu,” kata Ahmad Ali, Selasa, 21 November 2023.

Ali juga menyebutkan bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) juga menutup pintu rapat bagi kelompok yang ingin bertindak curang dalam Pilpres 2024. Nasdem mengajak semua pihak untuk duduk bersama dan mencari jalan terbaik demi menyukseskan pesta demokrasi yang hanya tinggal hitungan kurang dari tiga bulan.

Ia juga menyinggung kubu yang menyeret KPP demi kepentingan kelompoknya. Ali mengingatkan agar para peserta Pilpres 2024 bisa bertarung dengan cara yang terhormat. “Jadi, ayo kita duduk bareng untuk kemudian kita bicara pentingnya pemilu. Kita berhenti menyemburkan kebencian dan kemarahan,” tutur Ali.

Terkait kabar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md membuka komunikasi dengan kubu Anies-Muhaimin (Amin), Ali menjawabnya. Ia mengatakan bahwa rumor komunikasi dua kubu itu terjalin melalui Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud Ammarsjah Purba dengan Wakil Kapten Timnas Amin Jumhur Hidayat.

Ali menegaskan bahwa Jumhur tidak memiliki kapasitas untuk menentukan arah kebijakan KPP. Ia juga menolak jika komunikasi tersebut bertujuan hanya untuk memenangkan kontestasi politik 2024.

Selanjutnya, ia menyatakan bahwa KPP tidak pernah membuka komunikasi dengan kubu Ganjar-Mahfud, apalagi jika komunikasi itu bertujuan untuk menyerang paslon lain. “Saya pikir Pak Anies dan Pak Muhaimin sudah mengatakan bahwa sampai hari ini kami tidak pernah berkomunikasi dengan kubu Ganjar Pranowo. Itu penegasan,” kata Ali.