Jokowi Berharap 1 Juta Guru Honorer Akan Diangkat Menjadi ASN PPPK pada 2024

by -133 Views

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa pemerintah berencana untuk mengangkat satu juta guru honorer menjadi guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK). Saat ini, sudah ada 554.000 guru honorer yang berhasil lolos seleksi guru ASN PPPK pada tahun 2021 dan 2022.

“Harapan kita nanti dalam tiga tahun akan ada kurang lebih 840.000 guru yang direkrut sebagai ASN PPPK, dan 2024 nanti akan mencapai 1 juta guru ASN PPPK,” kata Jokowi dalam acara Peringatan HUT ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional di Jakarta, pada Sabtu, 25 November 2023.

Dia menambahkan bahwa pemerintah terus bekerja keras untuk membantu meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia. Baginya, pengangkatan guru honorer menjadi guru ASN PPPK adalah salah satu kebijakan pemerintah dalam menyelesaikan masalah kesejahteraan guru.

“Permasalahan guru honorer misalnya terkait dengan kepastian karir dan kesejahteraannya, saat ini sudah tahap demi tahap teratasi berkat program seleksi guru ASN PPPK,” imbuhnya.

Presiden Jokowi sebelumnya meminta para guru di seluruh Tanah Air membantu memanfaatkan bonus demografi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Peluang bonus demografi antara tahun 2030-2035 ketika penduduk Indonesia didominasi oleh anak-anak muda, harus dimanfaatkan untuk mendukung Indonesia menjadi negara maju dan modern di usianya yang genap satu abad pada 2045 nanti.

Ia mengatakan peluang bonus demografi harus dimanfaatkan untuk mencetak generasi Indonesia yang unggul, tangguh, sehat fisik dan mental, serta terampil. Dalam hal ini, menurut Jokowi, peran guru yang unggul dan hebat sangat diperlukan karena guru lah yang menjadi pembimbing, motivator, mentor, sekaligus menjadi sahabat dan panutan para siswa.

“Kalau di Jawa ada istilah: guru iku digugu lan ditiru, guru itu dipercaya dan dijadikan panutan. Dengan peran bapak ibu guru yang sangat strategis ini, pemerintah menaruh harapan besar dan saya berharap PGRI dan seluruh jajaran pendidikan untuk terus memperjuangkan pendidikan yang inklusif, nyaman, sekaligus menyenangkan bagi anak-anak kita,” kata Jokowi.

“Sekolah harus menjadi taman belajar untuk menumbuhkembangkan bakat dan potensi anak agar menjadi anak yang kokoh secara fisik, emosional, dan spiritual serta menjadi anak cerdas dan terampil,” ungkapnya.