Penipuan TikTok Shop Menyebabkan Penurunan Pasar Tanah Abang

by -107 Views

Pasar Tanah Abang, Sentral Pakaian Terbesar di Indonesia, Mengalami Penurunan Omset Penjualan

Pasar Tanah Abang merupakan salah satu sentra penjualan pakaian terbesar di Indonesia. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, pasar yang telah berdiri sejak 30 Agustus 1735 itu disebut-sebut tengah mengalami fase kejatuhan, akibat sepinya penyewa maupun pengunjung.

Beberapa anggapan menyebut bahwa turunnya omset pedagang, merosotnya pembelian, hingga sepinya pengunjung dari hari ke hari di Pasar Tanah Abang, antara lain disebabkan oleh banyaknya konsumen yang beralih membeli barang di sosial e-commerce seperti Tiktok Shop. Dengan membanjirnya produk berharga sangat murah yang dijual di social commerce TikTok Shop, sebagian pihak menganggapnya telah menjadi faktor yang merusak daya saing produk lokal.

Namun, apakah benar TikTok Shop menjadi faktor utama yang menyebabkan sepinya pasar-pasar tradisional seperti Pasar Tanah Abang? Atau TikTok Shop hanya menjadi kambing hitam dari faktor-faktor lain yang turut membuat pusat grosir pakaian terbesar se-Indonesia itu makin sepi dari hari ke hari?

Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab sepi pasar tradisional seperti Pasar Tanah Abang antara lain adalah invasi e-commerce yang merajalela, harga Tanah Abang yang kalah saing, regulasi timpang, serta resmi ditutupnya TikTok Shop pada tanggal 4 Oktober 2023.

Berdasarkan catatan redaksi, invasi dari sejumlah e-commerce telah menjadi biang kerok dari sepinya Pasar Tanah Abang. Meskipun TikTok Shop turut terlibat dalam hal ini, namun keberadaan e-commerce lain seperti Shopee Live juga turut berperan dalam pergeseran minat beli masyarakat dalam berbelanja. Hal ini juga didukung oleh kondisi harga grosir yang bersaing ketat di Pasar Tanah Abang, yang membuat para pedagang tradisional kalah saing dengan pedagang online.

Selain itu, regulasi yang belum jelas dari pemerintah juga menjadi penyebab sepinya pasar tradisional seperti Pasar Tanah Abang. Ketidakjelasan regulasi dalam mengatur kebijakan perdagangan online dapat membuat para pedagang offline seperti di Tanah Abang kalah saing dengan pedagang online. Kendati TikTok Shop resmi ditutup pada tanggal 4 Oktober 2023, penjualan di Pasar Tanah Abang masih tetap sepi.

Di sisi lain, TikTok Shop bangkit kembali dengan menjalin kemitraan strategis dengan Tokopedia. Melalui investasi sebesar US$1,5 miliar, TikTok Shop kembali beroperasi sebagai e-commerce di bawah pengendalian PT Tokopedia. Melalui kesepakatan ini, TikTok dan GoTo dapat memperluas manfaat bagi pengguna serta pelaku UMKM Indonesia.

Dengan demikian, sepinya Pasar Tanah Abang tidak semata-mata disebabkan oleh TikTok Shop. Akan tetapi, faktor-faktor lain seperti invasi e-commerce, harga yang kalah saing, regulasi yang belum jelas, serta pergeseran minat beli masyarakat juga turut berperan. Seiring dengan bangkitnya TikTok Shop dengan bermitra dengan Tokopedia, diharapkan dapat kembali memberikan kontribusi dalam membangkitkan pasar tradisional seperti Pasar Tanah Abang.