Hasto Menanggapi Pernyataan Andi Arief Mengenai Syarat Inisiator Capres yang Hanya SMA

by -123 Views

Minggu, 6 Januari 2024 – 18:20 WIB

Jakarta – Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto membubarkan komentar Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief yang mempertanyakan inisiator perubahan syarat calon presiden dari SMA hingga sistem pemilihan umum yang tertutup.

Pernyataan dan pertanyaan Andi Arief awalnya dialamatkan kepada Hasto melalui platform media sosial, atau sebelum dikenal dengan sebutan Twitter. Hasto menegaskan bahwa karya tulis harus dijawab dengan karya tulis.

“Nanti kami kirim kajian ya tentang hal itu. Itu ada karya tulisnya ada jurnalnya dan juga dari kajian saya berdasarkan buku political management hand book itu nanti silakan, jadi karya tulis harus dibalas dengan karya tulis. Karena saya juga sampaikan dalam bentuk tulisan,” kata Hasto kepada media di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 6 Januari 2024.

Sebelumnya, Andi Arief bertanya enam hal yang ditujukan kepada Hasto. Pertanyaan itu diungkapkan Andi Arief melalui akun Twitter pribadinya @Andiarief__ pada Sabtu, 6 Januari 2024.

Awalnya, Andi Arief menyinggung tuduhan terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pemilihan presiden 2004 dan 2009.

Saat masa pemilihan presiden 2009, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono berhasil menang dalam satu putaran. Namun pada saat pemilihan tersebut, terdapat tuduhan kecurangan yang disampaikan oleh PDIP. SBY juga pernah dituduh pada pemilihan presiden 2004 saat SBY dan Jusuf Kalla menang.

Andi Arief kemudian meminta semua pihak untuk tidak terlalu emosional mengenai hasil pemilihan presiden 2024. Dia menilai semua keputusan bergantung pada kehendak rakyat.

Setelah itu, Andi Arief menanyakan 6 pertanyaan yang ditujukan kepada Hasto.

Berikut pertanyaan tersebut:
1. Siapa yang mengubah syarat presiden menjadi lulusan SMA menjelang pemilihan presiden?
2. Siapa yang mengubah aturan kesehatan fisik sehingga Gus Dur tidak bisa mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2004?
3. Siapa yang mengubah Presidential Threshold menjadi 20 persen menjelang 2009 agar SBY tidak bisa mencalonkan diri sebagai presiden?
4. Siapa yang menjadi inisiator sistem pemilihan umum tertutup di MK?
5. Siapa yang membangun negara dalam negara dengan sistem presiden sebagai petugas Partai?
6. Siapa yang menarik lembaga intelijen, sebagian polisi, dan birokrasi ke dalam politik?

Halaman Selanjutnya

“Dulu, 2009 juga banyak kalangan termasuk Pasangan Ibu Mega-Pak Prabowo dan Pak JK-Wiranto beserta tokoh-tokoh yang berseberangan tak percaya SBY-Boediono menang 1 putaran. Muncul tuduhan curang terutama oleh PDIP. Akhirnya MK memutuskan pemilihan presiden sah tanpa kecurangan. Itu kehendak rakyat,” tulis Andi Arief.