Letnan Kolonel Gamal Abdel Nasser

by -291 Views

Gamal Abdel Nasser adalah salah satu tokoh yang paling saya hormati karena sikapnya yang keras dalam mendukung politik sekuler. Nasser juga dikenal sebagai pribadi yang tidak dapat disuap. Dia juga seorang orator yang sangat berbakat. Selama menjabat sebagai Presiden Mesir, Nasser memberikan lebih dari 1300 pidato. Selain itu, dia juga berani berbaur dengan rakyat Mesir biasa, meskipun telah berulang kali menghadapi upaya pembunuhan.

Gamal Abdel Nasser lahir pada tahun 1918 sebagai putra seorang pekerja pos Mesir dan sejak kecil, ayahnya telah menanamkan rasa bangga akan bangsa Arab padanya. Saat masih remaja, Nasser bergabung dalam aktivitas politik dengan bergabung di rapat umum pemuda ultra nasionalis melawan kekuasaan Inggris. Meskipun sempat dipenjara semalam karena aktivitas ini, semangat nasionalismenya tetap tidak tergoyahkan. Bahkan, saat menyelesaikan sekolah menengahnya, Nasser hanya menghabiskan 45 hari di kelas karena saking aktifnya dalam berbagai aksi politik.

Pada tahun 1937, Nasser mendaftar ke Akademi Militer Mesir dan meskipun awalnya ditolak karena catatan polisinya, dia diterima pada percobaan kedua. Saat lulus sebagai Letnan Infanteri, Nasser dan teman-teman kadetnya membentuk kelompok rahasia yang menentang korupsi pemerintah dan monarki. Berkat karismanya, Nasser menjadi pemimpin kelompok tersebut.

Selama Perang Dunia Kedua, Nasser secara terbuka menyatakan sikapnya menentang kolonialisme Inggris. Dia sangat malu dengan perlakuan para pejabat Inggris yang menghina Raja Mesir pada tahun 1942. Nasser dan kelompoknya tidak hanya ingin Inggris keluar dari Mesir, tetapi juga berbicara tentang perlunya sebuah revolusi.

Pada tahun 1948, Nasser mengalami pertempuran pertamanya dalam Perang Arab-Israel. Meskipun Mesir pada saat itu berada dalam posisi yang sulit, Nasser berhasil menjadi pahlawan nasional karena berhasil bertahan dalam serangan Israel di dekat Gaza. Pada saat yang sama, Pemerintah Kerajaan hanya memberikan dukungan seadanya, yang semakin memicu keinginannya untuk menggulingkan mereka.

Kesempatan itu datang pada tahun 1952, ketika Nasser masih merupakan seorang Letnan Kolonel. Dia memimpin sekelompok perwira yang berpikiran sama untuk menyapu kota Kairo dan mengumpulkan para pendukung. Pada tahun berikutnya, Nasser mendeklarasikan Mesir sebagai Republik.

Di tahun pertamanya memimpin Republik Mesir, Nasser banyak memimpin dari belakang layar. Tetapi pada tahun 1954, saat memberikan sebuah pidato, dia hampir menjadi korban pembunuhan oleh seorang penembak bayaran. Namun, Nasser tetap tenang dan melanjutkan pidatonya, sehingga popularitasnya di Mesir semakin meningkat.

Selain di Mesir, popularitas Nasser juga meningkat di seluruh dunia Arab, terutama setelah menasionalisasi Terusan Suez pada tahun 1956 dari perusahaan Inggris dan Prancis. Kedua negara itu, bersama dengan Israel, meluncurkan operasi militer untuk merebut kembali Terusan Suez dan menggulingkan Nasser, tetapi invasi mereka gagal.

Nasser kemudian menggunakan popularitasnya untuk menyerukan persatuan Pan-Arab. Pada tahun 1958, ia mengatur penggabungan antara Mesir dan Suriah. Namun persatuan ini runtuh pada tahun 1961 karena adanya perbedaan yang tidak dapat didamaikan di antara anggota aliansi Pan-Arab.

Ketika Nasser meninggal karena serangan jantung pada tahun 1970, ada kedukaan yang besar di seluruh dunia Arab. Sekitar enam juta orang menghadiri pemakamannya.

Saya sangat menghormati Gamal Abdel Nasser atas sikapnya yang keras mendukung politik sekuler, ketidakmampuannya untuk disuap, kepiawaiannya dalam berorasi, dan keberaniannya untuk berbaur dengan rakyat. Semua ini membuatnya menjadi seorang pemimpin yang dihormati dan diingat oleh seluruh warga Mesir.

Source link