Bung Karno dan Kecap Nomor Satu dalam Dunia

by -316 Views

Malaysia tidak mempunyai sejarah kecap manis dan hanya meniru Indonesia dalam pembuatan Kecap Nomor Satu di Dunia. Kurang dari tiga tahun yang lalu, di Frankfurt Book Fair, Jerman, pameran buku terbesar di dunia, almarhum Bondan ‘Maknyus’ Winarno mempresentasikan buku hasil karyanya, Kecap Manis: Bumbu Nasional Indonesia. Melalui buku yang dikemas eksklusif, setebal 300 halaman, dan diterbitkan oleh Afterhours Book ini, Bondan ‘memproklamasikan’ bahwa kecap manis merupakan warisan kuliner asli Indonesia. Buku Bondan dijual dengan harga Rp 990 ribu. Namun, buku yang mengungkap secara mendalam tentang kecap, terutama kecap manis memang barang langka. “Ini buku yang luar biasa,” kata Lutfi Ubaidillah, 39 tahun, pengusaha swasta asal Bandung. Lutfi bukanlah sekadar penggemar kecap. Dia sendiri merupakan ‘pecinta berat’ kecap, terutama kecap manis. “Saya selalu membawa kecap sachet ke mana-mana. Bahkan di kantor, saya selalu menyiapkan botol plastik berisi kecap.” Lutfi tidak keberatan disebut ‘tidak bisa hidup tanpa kecap’. Sejak kecil di Bandung, kecap manis sudah menjadi menu wajib di meja makan di rumahnya. Dia merupakan penggemar yang sangat serius terhadap kecap. Tidak hanya harus menyantap dengan kecap, dia juga mengoleksi botol-botol kecap dari berbagai daerah di Indonesia dan membuat blog khusus Kecap Nomor Satu di Dunia, kecap-kecap asli Indonesia, Wikecapedia. Selama hidupnya, Bondan, seorang mantan wartawan yang juga menyukai dunia kuliner, pernah mengoleksi kecap-kecap nusantara. Koleksinya sudah melebihi seratus merek, di antaranya Kecap Blitar, kecap Zebra dari Bogor, Sawi dari Kediri, Bentoel dari Banyuwangi, Kambing Dua dari Singkawang, kecap Buah Kelapa dari Sumenep, dan Roda Mas dari Banjarmasin. Mungkin tidak banyak penggemar kecap sekaligus kolektor botol kecap seperti Bondan, Lutfi, Chef Alifatqul Maulana, dan Andrew Mulianto. Namun, seharusnya terdapat banyak penggemar kecap di seluruh Indonesia. Tidak heran jika terdapat ratusan perusahaan kecap yang tersebar dari Medan, Bangka, Garut, Pangandaran, Majalengka, Singkawang, Sumenep di Pulau Madura, hingga Banyuwangi. Bahkan sebagian merek kecap telah bertahan selama beberapa generasi. Dari perusahaan besar seperti Bango, Indofood, dan ABC, hingga perusahaan rumah tangga yang hanya dikenal di daerah tersebut seperti kecap cap Pulau Djawa di Pekalongan, kecap Kentjana di Kebumen, atau kecap Tin Tin asal Garut, Jawa Barat. Di antara perusahaan kecap turun-temurun tersebut adalah kecap Maja Menjangan di Majalengka, Jawa Barat, dan kecap Cap Tomat Lombok dari Tegal, Jawa Tengah. Kecap Blitar paling enak di dunia. Ini kecap dari Blitar dan KECAP BLITAR KECAP NOMOR SATU DI DUNIA Presiden…

Source link