Selasa, 8 Oktober 2024 – 06:10 WIB
Washington, VIVA – Amerika Serikat memperingatkan Israel pada hari Senin untuk tidak menyerang bandara Beirut atau jalan-jalan menuju ke sana, ketika tentara Israel melakukan serangan intensif terhadap Hizbullah di pinggiran selatan ibu kota Lebanon.
Baca Juga:
116 WNI Masih Memilih Tetap di Lebanon, Kemenlu Minta Ikuti Arahan KBRI Beirut
Diketahui pada hari Senin, angkatan udara Israel melancarkan serangan di pinggiran selatan Beirut, dekat bandara internasional, kata sumber keamanan.
“Kami pikir sangat penting bahwa tidak hanya bandara yang dibuka, namun jalan menuju bandara juga harus dibuka, sehingga warga Amerika yang ingin pergi bisa keluar, tapi juga warga negara lain,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan dikutip dari The Guardian, Selasa, 8 Oktober 2024.
Baca Juga:
Terbongkar, Ini Skuadron Jet Tempur Israel Pembunuh Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah
Selama seminggu terakhir, Amerika Serikat hampir setiap hari menyewa penerbangan untuk membawa warganya dan keluarga mereka keluar dari negara tersebut ketika konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran meningkat.
Baca Juga:
20 WNI Gelombang Keempat Evakuasi dari Lebanon Tiba di Indonesia, Kemenlu: Ini Proses Kompleks
Sekitar 900 orang telah mengambil penerbangan sejauh ini. AS juga melakukan pemesanan kursi pada penerbangan komersial yang tetap beroperasi.
Sekitar 8.500 orang Amerika telah menghubungi Departemen Luar Negeri untuk menanyakan kondisi keberangkatan. “Namun ini tidak berarti mereka semua ingin pergi,” tambah Miller
Dukung Donald Trump, Elon Musk Bakal Bagi-bagi Uang ke Pemilih AS Jika Tandatangani Petisi Ini
Bos Tesla Elon Musk menawarkan uang Rp 736 ribu untuk pemilih terdaftar di AS yang menandatangani petisi mendukung kebebasan bicara dan hak memiliki senjata. VIVA.co.id, 8 Oktober 2024