Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto menekankan bahwa salah satu kunci negara bebas korupsi adalah memiliki hakim yang tidak bisa dibeli. Dia membuat pernyataan ini selama panggilan telepon dengan Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, saat berbicara kepada kelompok Solidaritas Hakim Indonesia dalam sebuah pertemuan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada hari Selasa (8 Oktober).
“Percayalah, kunci negara yang makmur, berfungsi dengan baik, dan bebas korupsi adalah memiliki hakim yang tidak bisa dibeli,” tegas Prabowo.
“Karena itu, hakim harus kuat, dan kondisi mereka harus yang terbaik yang bisa kita berikan. Ini adalah komitmen saya,” lanjutnya.
Sebagai Menteri Pertahanan Indonesia saat ini, Prabowo menegaskan bahwa peningkatan kualitas hidup dan memastikan keamanan finansial hakim harus diprioritaskan.
“Anda dapat mempelajari pidato dan catatan masa lalu saya. Saya selalu percaya bahwa standar hidup hakim perlu ditingkatkan dan dijamin sehingga mereka dapat tetap independen dan melakukan tugas mereka sebaik mungkin,” tambah Prabowo.
Determinasi Prabowo untuk meningkatkan penghasilan hakim telah menjadi bagian dari visi lamanya untuk negara ini.
Asosiasi Hakim Indonesia baru-baru ini bertemu dengan pimpinan DPR untuk menyampaikan keluhan mereka tentang kurangnya kenaikan gaji selama 12 tahun terakhir. Mereka mengungkapkan bahwa pendapatan mereka saat ini tidak mencukupi untuk mendukung keluarga mereka.
Bagi hakim yang baru saja dilantik, pendapatan bersih mereka sekitar Rp 12 juta, terdiri dari gaji pokok Rp 3,5 juta dan tunjangan Rp 8,5 juta.
“Gaji kami sekarang seperti uang saku Rafathar untuk tiga hari,” kata Rangga, seorang perwakilan hakim, merujuk kepada putra dari selebriti Raffi Ahmad. “Sementara itu, kami harus mendukung keluarga, anak-anak, dan orangtua kami,” tambahnya.
Rangga menyoroti bahwa gaji Rp 12 juta tersebut tidak mencukupi, mengingat tingkat tanggung jawab yang dimiliki hakim. Janji Prabowo untuk memperbaiki situasi telah diterima dengan baik karena para hakim menunggu perubahan positif yang dijanjikan saat dia mulai menjabat.