Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengecam publikasi peta Israel yang mengakui “hak teritorial bersejarah” di Palestina dan sebagian besar wilayah Yordania, Lebanon, serta Suriah. Melalui pernyataan, OKI juga mengecam seruan provokatif Israel untuk mencaplok Tepi Barat yang diduduki, serta seruan untuk gencar melakukan agresi genosida di Jalur Gaza. OKI menegaskan penolakan terhadap praktik provokatif Israel, yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya terorisme terencana terhadap warga Palestina di seluruh wilayah pendudukan. Organisasi ini juga menyeru komunitas internasional untuk bertanggung jawab mengakhiri semua pelanggaran dan genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina. Publikasi peta tersebut muncul saat menteri Yahudi supremasi di pemerintahan Israel membahas prospek aneksasi penuh Israel atas Tepi Barat yang diduduki dan pembangunan kembali koloni di Gaza. Keduanya adalah wilayah Palestina yang diduduki Israel secara ilegal sejak tahun 1967. Pada Maret 2023, kepala departemen keuangan Israel sayap kanan, Bezalel Smotrich, menyampaikan pidato di sebuah acara di Paris dengan berdiri di samping peta ‘Israel Raya’ yang mendeskripsikan Yordania sebagai bagian dari Israel.
“Kontroversi Peta Baru Israel: Respon Keras OKI”
