Howard Lutnick, seorang pemodal kaya, secara resmi diangkat sebagai Menteri Perdagangan oleh Senat AS pada hari Selasa (18/2). Sebagai pendukung teguh kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump, Lutnick, yang juga menjabat sebagai CEO perusahaan investasi Cantor Fitzgerald, akan bertanggung jawab atas Departemen Perdagangan yang memiliki 50.000 karyawan. Tugasnya mencakup berbagai hal mulai dari mengumpulkan data ekonomi, menjalankan sensus, hingga menerbitkan laporan cuaca. Namun, fokus utamanya diperkirakan akan berada pada rencana Trump yang agresif untuk menerapkan pajak impor pada mitra dagang AS.
Masa konfirmasi Lutnick di Senat berakhir dengan hasil voting 51-45. Presiden Trump percaya bahwa tarif impor dapat digunakan sebagai alat ekonomi yang multifungsi, termasuk mengumpulkan dana untuk pemotongan pajak di sektor lain, melindungi industri AS, dan memaksa negara lain untuk membuat konsesi pada isu-isu perdagangan.
Meskipun dukungan Trump terhadap tarif impor mendapat kritik, Lutnick menegaskan bahwa tarif tidak berkontribusi pada inflasi. Dia secara terbuka mendukung penerapan tarif secara luas untuk memaksa negara lain menurunkan hambatan ekspor AS. Trump juga telah mengumumkan rencana untuk menerapkan tarif “timbal balik” untuk menyesuaikan pajak impor AS dengan tarif yang lebih tinggi dari negara lain, yang menimbulkan kontroversi dalam dunia perdagangan internasional.
Lutnick, yang mengalami tragedi saat serangan teroris 9/11 di World Trade Center di mana perusahaannya kehilangan banyak karyawan, telah berkomitmen untuk menjual semua aset bisnisnya. Dengan latar belakang yang kuat dalam memimpin pemulihan perusahaan, Lutnick siap untuk menghadapi tantangan sebagai Menteri Perdagangan AS.