Japto Soerjosoemarno, seorang tokoh pemuda di Indonesia, tengah menjadi sorotan publik setelah rumahnya digeledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus korupsi dan gratifikasi yang melibatkan mantan Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari. Dalam penggeledahan tersebut, KPK menyita sejumlah barang bukti, termasuk kendaraan bermotor, uang, dan dokumen elektronik. Pada Rabu (26/2), Japto memenuhi panggilan KPK sebagai saksi dalam kasus tersebut.
Japto Soerjosoemarno, atau dikenal sebagai Japto, lahir pada 16 Desember 1949 dan merupakan anak dari pasangan mayor jenderal Ir. Kanjeng Pangeran Haryo Soetarjo Soerjosoemarno dan Dolly Zegerius. Selain itu, ia juga merupakan adik dari artis terkenal, Marini Soerjosoemarno. Japto telah lama menjadi figur dalam organisasi Pemuda Pancasila dan memiliki keturunan darah Belanda serta keluarga Mangkunegaran Solo. Dalam kehidupan pribadinya, ia menikah dengan Retno Suciati dan memiliki tiga orang anak.
Namun, reputasi Japto bukan hanya sebagai sosok pemuda Pancasila. Ia juga aktif di berbagai organisasi lain seperti Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri ABRI (FKPPI). Pada sisi politik, Japto pernah mendirikan Partai Patriot Pancasila dan terlibat dalam berbagai kegiatan politik dan organisasi. Selain itu, Japto juga terlibat dalam kegiatan konservasi satwa lewat World Wildlife Fund (WWF) namun ia juga dikenal sebagai seorang pemburu dengan koleksi trofi dari berbagai binatang.
Sebagai seorang tokoh yang memiliki perjalanan karir panjang, Japto Soerjosoemarno telah menduduki berbagai posisi terhormat dalam berbagai organisasi dan lembaga, seperti Direktur Utama TPI dan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PGI). Ia juga terlibat dalam mendukung pasangan calon dalam pemilihan presiden tertentu. Meskipun memiliki hobi berburu, Japto juga gemar bermain golf bersama koleganya.
Dengan sejumlah prestasi dan kontribusi yang sudah diberikan, Japto Soerjosoemarno tetap menarik perhatian publik meskipun tengah menghadapi persoalan hukum terkait dengan kasus korupsi yang melibatkan dirinya. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap proses hukum yang sedang berjalan, Japto tetap dipandang sebagai tokoh penting dalam dunia kemasyarakatan dan politik Indonesia.
