Indeks Sentimen Pasar (CSA Index) untuk bulan Maret 2025 mengalami penurunan signifikan ke level 47,6, menunjukkan mayoritas pelaku pasar tidak optimis terhadap pergerakan IHSG. Penurunan ini disebabkan oleh sentimen negatif baik dari faktor global maupun domestik. Di sisi global, kebijakan agresif pemerintahan Trump menambah ketidakpastian, sedangkan lonjakan inflasi di AS dan kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed mengurangi aliran modal ke negara berkembang termasuk Indonesia. Di dalam negeri, pelemahan ekonomi, deflasi, pemangkasan anggaran, dan PHK juga membebani IHSG. NS. Aji Martono dari Propami menekankan pentingnya insentif untuk menjaga stabilitas pasar. Meskipun berbagai tantangan, pelaku pasar tetap memproyeksikan pemulihan IHSG dalam 12 bulan ke depan. Sektor energi dan consumer cyclical mengungguli sektor keuangan, sementara Ramadan diharapkan bisa meningkatkan konsumsi dan mendukung pasar modal. Harapan pemulihan terbuka jika BI menjaga kebijakan akomodatif dan konsumsi meningkat selama Ramadan. Peran regulator dan pemerintah diharapkan untuk memastikan stabilitas pasar di tengah kompleksitas ekonomi global dan domestik yang semakin meningkat.
Insentif Investor: CSA Index Maret 2025 Tetap Sentimen Pasar
