Sebuah kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Erza Walewangko (22) yang ditemukan tewas di area kampus telah menjadi perhatian Polres Metro Jakarta Timur. Hasil laboratorium forensik (labfor) yang diterima secara lisan oleh pihak kepolisian menjadi bagian dari proses penyelidikan ini.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil autopsi dan labfor lengkap untuk menentukan penyebab kematian mahasiswa tersebut. Proses autopsi akan memberikan gambaran yang jelas mengenai kronologi kematian Kenzha.
Pemeriksaan labfor yang dilakukan juga membutuhkan waktu karena melibatkan berbagai aspek, seperti digital forensik terkait dengan CCTV, histopatologi, toksikologi, DNA, dan lain sebagainya. Hal ini membuat seluruh proses penyelidikan menjadi lebih kompleks.
Dalam menjalani proses ini, barang bukti seperti patahan pagar besi, botol bekas minuman keras, dan kamera pengawas (CCTV) telah diamankan untuk membantu dalam penjelasan kasus kematian. Pihak kepolisian juga telah memeriksa puluhan saksi, termasuk mahasiswa UKI, masyarakat umum, petugas keamanan, pihak keluarga, dan pihak terkait di UKI.
Sampai saat ini, Polres Metro Jakarta Timur terus melakukan proses penyelidikan secara ilmiah (Scientific Crime Investigation/SCI) guna mengungkap keseluruhan kronologi dan penyebab kematian Kenzha. Semua langkah yang diambil oleh pihak kepolisian bertujuan untuk memastikan keadilan dan kebenaran dalam penyelesaian kasus ini.
