Membeli mobil Ferrari membutuhkan investasi yang besar. Biasanya, orang-orang yang mampu membeli mobil super mewah ini telah bekerja keras bertahun-tahun untuk mengumpulkan dana yang cukup, sehingga banyak dari mereka berada dalam kelompok usia yang lebih tua. Namun, baru-baru ini, terjadi pergeseran tren pembeli Ferrari yang semakin cenderung muda.
Menurut CEO Ferrari, Benedetto Vigna, sebanyak 40 persen dari pelanggan baru Ferrari saat ini berusia di bawah 40 tahun. Ini menunjukkan peningkatan sebesar 10 persen dari tahun sebelumnya, di mana hanya 30 persen pelanggan Ferrari berusia di bawah 40 tahun. Pengalaman ini diakui Vigna sebagai pencapaian tim perusahaan.
Meski demikian, angka ini cukup mengejutkan mengingat eksklusivitas merek Ferrari. Tercatat bahwa pada tahun 2024, sekitar 81 persen mobil Ferrari baru terjual kepada pelanggan yang sudah ada, dan sebanyak 48 persen di antaranya bahkan memiliki lebih dari satu Ferrari. Meskipun demikian, total penjualan Ferrari tahun 2024 mencapai 13.752 unit, dengan Amerika Serikat sebagai pasar terbesar diikuti oleh Jerman dan Jepang.
Kehadiran SUV Ferrari Purosangue atau yang disebut sebagai “Ferrari Utility Vehicle” telah menjadi salah satu faktor penting dalam perubahan tren pembeli. Antara Januari dan Agustus 2024, Purosangue berhasil menjual 1.489 unit, sementara Roma juga mendapat respon positif dengan 1.870 unit terjual. Ferrari merencanakan peluncuran model baru seperti 12Cilindri dan F80 pada tahun 2025, yang diharapkan dapat mempertahankan kesuksesan perusahaan.
Bagi yang berminat memiliki mobil Ferrari, diharapkan bersabar karena mobil-mobil anyar tersebut diperkirakan baru dapat dimiliki pada awal tahun 2027. Meskipun demikian, dengan keberhasilan penjualan yang dicapai sejauh ini, Ferrari optimis untuk tetap menjadi pemimpin pasar mobil super mewah.