Potensi Pemulihan Ekonomi di Index CSA April 2025 dengan Stimulus

by -12 Views

Indeks CSA pada bulan April 2025 menunjukkan level 41,7, yang menandakan tingkat kepercayaan pasar yang semakin rendah di bawah ambang netral 50. Penurunan ini adalah yang terendah dalam satu tahun terakhir dan mencerminkan pesimisme terhadap pergerakan IHSG dalam jangka pendek. Trend negatif ini telah berlangsung sejak awal tahun, dengan indeks pada bulan Maret 2025 berada di 47,6 dan terus menghadapi tekanan signifikan sejak bulan Februari.

Minimnya optimisme ini disebabkan oleh sejumlah sentimen negatif dari dalam maupun luar negeri. Secara domestik, data inflasi yang dirilis oleh BPS pada bulan Maret 2025 memperkuat kekhawatiran terhadap daya beli masyarakat. Inflasi bulanan mencapai 1,65% (mtm), namun secara tahunan hanya sebesar 1,03% (yoy), jauh di bawah target dan menunjukkan perlambatan permintaan domestik, yang menjadi sorotan karena biasanya terjadi lonjakan konsumsi selama Ramadan.

Dari sisi global, ketegangan perdagangan antara AS dan China terus meningkat, dengan kebijakan tarif agresif yang diperkenalkan oleh pemerintahan Trump menimbulkan ketidakpastian di pasar global. Kekhawatiran juga muncul terkait kebijakan moneter AS, dimana inflasi di negara tersebut terus berada di atas ekspektasi, membuka peluang untuk pengetatan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed.

Meskipun pasar tetap dalam tekanan, investor masih melihat peluang di sektor-sektor tertentu. Sektor Keuangan, Consumer Cyclical, dan Energi menjadi pilihan utama pada bulan April 2025, dengan harapan pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia yang dapat memperbaiki likuiditas dan mendukung pemulihan perbankan, peningkatan konsumsi menjelang Lebaran, serta ketertarikan di sektor energi di tengah fluktuasi harga komoditas global.

Ketua Umum Propami, NS. Aji Martono, menyatakan bahwa pasar membutuhkan sentimen positif atau stimulus berdasarkan data CSA Index April 2025. Meskipun tekanan masih tinggi, potensi pemulihan IHSG tetap terbuka, tergantung pada dukungan kebijakan moneter dan sentimen konsumsi yang membaik. Namun, diperlukan sinyal kuat baik dari sisi fundamental maupun kebijakan untuk mendorong perbaikan dalam beberapa bulan mendatang.

CSA Index disusun berdasarkan survei terhadap pelaku pasar mengenai proyeksi pergerakan IHSG dan sektor-sektor pilihan. Survei dilakukan oleh CSA Institute bekerja sama dengan AAEI melalui kuesioner kepada anggota dan alumni CSA Institute. AAEI sendiri adalah organisasi nirlaba yang aktif memberikan pandangan terhadap isu-isu pasar modal, sementara CSA Institute adalah lembaga pelatihan di bidang jasa keuangan dengan program sertifikasi seperti CSA, CTA, dan CFIA.

Source link