Mazda sedang mempercepat ekspansi mobil listriknya dengan bermitra di Cina. Mereka telah meluncurkan EZ-6 tahun lalu dan sekarang merilis versi sedan dari mobil SUV tersebut di platform media sosial Weibo. Kolaborasi dengan Changan, produsen mobil milik negara, membantu Mazda meluncurkan 6e di Eropa dan di luar Cina dengan nama CX-6e. Model ini merupakan versi produksi dari konsep Arata, sebuah langkah untuk menciptakan SUV listrik baru yang diharapkan bisa lebih berhasil daripada MX-30. Fitur penopang terbang dan penggantian cermin dengan kamera samping menjadi sorotan menarik pada desainnya.
Mazda kemungkinan akan mengusung Deepal S07 sebagai rival Tesla Model Y dengan drivetrain listrik sepenuhnya dan varian bensin. Namun, ketersediaan varian bensin di Eropa masih belum jelas. Mazda hanya menawarkan sedan EZ-6 sebagai EV murni yang bersaing dengan Model 3. Mazda juga telah merencanakan peluncuran model ketiga dan keempat dari kerja sama dengan Changan antara tahun 2028 hingga 2030 serta sedang mengembangkan platform mobil listriknya sendiri.
Interior dari EZ-60 masih dirahasiakan dan rencananya akan diungkapkan di Auto Shanghai 2025. Model ini akan memiliki layar tengah besar dan sedikit kontrol fisik, dengan bahan kelas atas untuk memberikan sentuhan premium. Selain itu, Mazda terus mendukung pasar MX-30 dengan penawaran mobil ini sebagai EV, menggunakan mesin rotari dan hibrida ringan tergantung pada pasar. Meskipun tidak lagi hadir di Amerika Utara, MX-30 tetap menjadi pilihan yang beragam untuk konsumen di pasar lain. Hal-hal ini menunjukkan upaya Mazda dalam mengembangkan jajaran mobil listriknya dengan strategi dan visi yang terencana.