Setiap libur panjang, kepadatan lalu lintas menuju Pantai Pangandaran menjadi sorotan. Pada libur Lebaran Idulfitri 2025, arus kendaraan di sekitar Pantai Pangandaran dipadati oleh wisatawan. Kemacetan semakin parah saat arus balik bertepatan dengan kedatangan kendaraan dari Banjar dan Cilacap, Jawa Tengah. Polisi mulai menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kemacetan tersebut.
Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran, Asep Noordin, memberikan sejumlah solusi untuk mengatasi masalah kemacetan, terutama di kawasan wisata. Menurutnya, pengelolaan kantong parkir secara optimal dapat menjadi langkah awal untuk mengurangi kepadatan kendaraan. Asep juga menyusun solusi dalam tiga tahap: jangka pendek, menengah, dan panjang, sebagai langkah antisipatif terhadap lonjakan jumlah wisatawan di masa mendatang.
Untuk jangka pendek, Asep merekomendasikan perbaikan jalan alternatif di simpang tiga Pancimas, Kalipucang. Dia mengusulkan kendaraan dari Pangandaran dialihkan ke Terminal Kalipucang untuk mengurangi kepadatan di jalan nasional. Sedangkan untuk jangka menengah, dia mengusulkan pelurusan jalan nasional di kawasan hutan Emplak, Kalipucang, yang berada di bawah kendali pemerintah pusat. Dengan memotong bukit di area tikungan tajam, diharapkan akan dapat dibangun dua lajur di kedua arah untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas.
Sebagai solusi jangka panjang, Asep mengusulkan pembangunan jalan jalur pantai yang menghubungkan Pantai Karapyak, Karang Nini, hingga ke Pantai Timur Pangandaran. Jalan ini diharapkan dapat mempermudah akses wisatawan ke berbagai objek wisata tanpa harus melalui jalur utama yang sering padat. Asep menyoroti pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan Kementerian PUPR dalam perencanaan pembangunan infrastruktur ini, terutama dalam menyambut rencana pembangunan jalan tol menuju Pangandaran. Tindakan proaktif diperlukan untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan kelancaran lalu lintas di kawasan wisata Pantai Pangandaran.