Porsche mengalami masa sulit saat ini, dengan penurunan penjualan, tarif tinggi, dan persaingan ketat di pasar mobil listrik di Cina. Penundaan kedatangan produk listrik baru seperti pengganti 718 Boxster dan Cayman serta SUV tiga baris turut mempengaruhi performa perusahaan. Strategy elektrifikasi yang terlalu agresif dan kurang fleksibel dipandang sebagai akar masalah oleh analis Fabio Hölscher. Porsche bahkan melakukan pemotongan pekerjaan dan target pendapatan penjualan 2025 dipangkas karena peningkatan elektromobilitas yang tertunda.
Meskipun Porsche memiliki rencana untuk menggunakan 80% listrik pada tahun 2030, penundaan dalam adopsi baterai listrik memaksa perusahaan untuk merombak strateginya. Persaingan dari mobil listrik performa China yang semakin meningkat juga menambah tekanan terhadap penjualan Porsche di sana. Meskipun Porsche memiliki ekuitas merek yang kuat, dengan perubahan dalam tim eksekutif dan fokus pada mobil listrik generasi berikutnya, harapan untuk memperbaiki situasi perusahaan tetaplah tinggi. Meski begitu, kondisi pasar yang kompetitif dan situasi ekonomi yang sulit akan terus menjadi tantangan yang harus dihadapi Porsche di masa mendatang.