Kemandirian antariksa semakin menjadi perhatian utama Indonesia dalam menghadapi dinamika global yang terus berkembang. Privatisasi dan rivalitas geopolitik yang semakin intensif telah mendorong Indonesia untuk merumuskan strategi nasional yang berorientasi pada kemandirian antariksa. Dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh Center for International Relations Studies (CIReS) pada Selasa (27/5), peserta dari berbagai sektor hadir untuk membahas kompleksitas dan urgensi agenda antariksa nasional. Dalam diskusi tersebut, para narasumber menyoroti pentingnya kemandirian antariksa sebagai keharusan strategis untuk menjaga kedaulatan dan daya saing Indonesia di tengah kompetisi global yang semakin ketat.
Paparan kunci dalam diskusi tersebut menegaskan bahwa penguasaan teknologi antariksa merupakan syarat mutlak bagi kedaulatan dan daya saing bangsa di masa depan. Indonesia yang telah merintis perjalanan keantariksaan sejak 1960-an dan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang meluncurkan satelit secara mandiri, kini dihadapkan pada tantangan besar berupa lemahnya tata kelola program antariksa, terbatasnya pendanaan, dan belum solidnya arah kebijakan pasca integrasi LAPAN ke dalam BRIN. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah strategis yang cepat dan tepat untuk mengakselerasi kemajuan teknologi antariksa. Ke depan, teknologi antariksa akan menjadi pilar penting dalam ekonomi global, termasuk space economy.
Para peserta diskusi juga menyoroti urgensi pembentukan Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional sebagai upaya untuk meningkatkan kemandirian antariksa Indonesia. Dalam konteks global yang penuh dengan rivalitas dan militerisasi orbit, Indonesia perlu bergerak lebih proaktif dan terintegrasi dalam mengelola ruang antariksa. Selain itu, penting untuk membangun ekosistem antariksa nasional yang kuat, mulai dari manufaktur, roket, hingga data analytics, untuk menjaga kedaulatan dan mengurangi ketergantungan pada negara lain. Hal ini sejalan dengan upaya untuk memperkuat ketahanan nasional dan ekonomi Indonesia di masa depan.
Dalam upaya mencapai kemandirian antariksa, diperlukan dukungan politik yang kuat dari pemerintah dan kesadaran publik yang tinggi akan pentingnya sektor antariksa. Pembangunan teknologi antariksa memang membutuhkan biaya, teknologi, dan risiko tinggi, namun hal ini tidak boleh menjadi alasan untuk mundur. Indonesia harus segera membangun strategi yang terpadu dan terkoordinasi untuk meraih kemandirian antariksa. Revitalisasi kelembagaan dan regulasi, investasi yang lebih besar, kolaborasi lintas sektor, serta perumusan ulang strategi industri antariksa menjadi langkah-langkah yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, Indonesia dapat meningkatkan posisinya dalam kompetisi antariksa global dan memastikan kedaulatan serta keberlangsungan ekonomi di masa depan.
Sumber: Strategi Kemandirian Antariksa Indonesia Dan Peran RUU Pengelolaan Ruang Udara Nasional Di Tengah Rivalitas Global
Sumber: Mewujudkan Kemandirian Antariksa Indonesia Di Tengah Rivalitas Global