Pencemaran Nama Baik: BYD dan Influencer, Kasus di Pengadilan

by -15 Views

Hubungan antara produsen mobil dan para pembuat konten yang menggunakan kendaraan mereka seringkali memunculkan ketegangan. Namun, dalam beberapa kasus, permintaan untuk mengubah atau menghapus konten tidak berujung pada tindakan hukum. Namun, hal ini tidak berlaku ketika melibatkan produsen mobil tercepat dalam pertumbuhan industri dalam beberapa tahun terakhir, BYD. BYD dilaporkan telah menuntut 37 influencer ke pengadilan atas tuduhan fitnah. Menurut CarNewsChina, BYD juga telah memasukkan 126 pembuat konten ke dalam daftar pantauan internal mereka dan berpotensi menghadapi tindakan hukum jika dianggap merugikan citra mereka.

Produsen mobil ini bahkan mendirikan “Kantor Anti-Penipuan Berita” untuk menerima laporan dan menindak konten yang merusak. BYD juga memberikan insentif yang besar, antara 50.000 hingga 5 juta yuan (atau sekitar $6.900 hingga $690.000) kepada siapapun yang memberikan informasi kredibel. Beberapa influencer tertuntut karena menyebarkan informasi negatif yang tidak benar, seperti memfitnah merek saingan atau menyatakan krisis keuangan perusahaan.

Tindakan hukum terhadap influencer yang merugikan citra perusahaan mobil bukanlah hal yang baru di Cina. Produsen mobil lain seperti Nissan-Dongfeng, Tesla, Great Wall Motor, dan Changan Automobile juga pernah mengambil langkah serupa. Kritik terlalu berlebihan terhadap produsen mobil dapat berujung pada tuntutan hukum yang serius.

Pencemaran nama baik di Cina merupakan hal yang serius dan dapat dijadikan tindak pidana. Menjelekkan perusahaan besar, terutama yang terkait dengan pemerintah atau Partai Komunis, dapat menimbulkan konsekuensi yang berat, bahkan jika klaim negatif itu sebagian benar. Komentar negatif tentang produsen mobil seperti BYD dapat merusak citra dan reputasi perusahaan serta membawa konsekuensi hukum yang serius bagi pembuat konten. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dalam memberikan komentar dan menjaga reputasi Anda.

Source link