Stellantis harus segera mengambil langkah untuk menghidupkan kembali Maserati setelah penjualan merek tersebut anjlok hingga 57% tahun lalu, turun menjadi hanya 11.300 mobil. Meskipun laporan tentang rencana penjualan merek tersebut dibantah, perusahaan induk Trident tidak berniat untuk menghentikan operasi Maserati. Sebaliknya, rencananya adalah bekerja sama lebih erat dengan Alfa Romeo, yang juga menghadapi tantangan pertumbuhan yang sama. CEO Santo Filici telah merumuskan rencana kolaborasi antara kedua merek untuk mengembangkan mobil baru. Rencana tersebut masih perlu mendapatkan persetujuan dari Stellantis dan pertemuan penting dijadwalkan antara CEO Antonio Filosa dengan perwakilan dari Alfa Romeo dan Maserati. Meskipun merger tidak akan terjadi, upaya konsolidasi di bidang pengembangan produk dan efisiensi biaya akan menjadi fokus utama kedua merek. Mantan CEO Carlos Tavares mengkritik pemasaran yang buruk sebagai penyebab utama dari penurunan posisi Maserati di pasar, sementara rencana untuk menghadirkan mobil listrik bermerek Maserati telah dibatalkan. Alfa Romeo juga menghadapi penundaan dalam peluncuran model terbarunya, Stelvio dan Giulia, yang awalnya direncanakan sebagai mobil listrik tetapi akan mendapatkan varian mesin pembakaran. Ini menunjukkan pergeseran strategi EV dari Alfa Romeo yang sejalan dengan tren industri saat ini.
Alfa Romeo-Maserati Kolaborasi untuk Hemat Biaya
