Ade Armando, politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), kembali menjadi sorotan publik setelah ditunjuk sebagai komisaris di PT PLN Nusantara Power (PLN NP), anak usaha PT PLN. Penunjukan ini memicu beragam reaksi dan membuat banyak orang penasaran dengan karir dan latar belakang Ade Armando. Sebelum terjun ke dunia politik, Ade Armando adalah seorang jurnalis dan dosen di salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
Ade Armando lahir di Jakarta pada tanggal 24 September 1961 dan aktif sebagai pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) sebelum bergabung dengan PSI. Ia juga dikenal di media sosial karena pandangan-pandangannya yang selalu menarik perhatian. Pendidikan Ade termasuk gelar sarjana dari Universitas Indonesia, magister di Florida State University, Amerika Serikat, dan program doktoral dari Universitas Indonesia.
Karir Ade di bidang media dimulai sejak 1980-an dengan pengalaman di Jurnal Prisma, LP3ES, dan harian Republika. Selain itu, ia juga pernah bekerja di Taylor Nelson Sofres sebagai Manajer Riset Media dan menjabat Direktur di Media Watch dan Consumer Center. Ade Armando juga terlibat dalam KPI dan merumuskan berbagai regulasi seperti RUU Pornografi.
Keputusan Ade Armando untuk beralih ke dunia politik pada tahun 2022-2023 menjadi titik balik dalam kariernya. Di PSI, ia aktif sebagai juru bicara dan pernah maju sebagai calon legislatif DPR RI dalam Pemilu 2024. Ade juga dikenal sebagai pendukung Presiden Joko Widodo dan diharapkan mampu membawa angin segar ke PSI, terutama di kalangan generasi muda dan intelektual. Penunjukan Ade Armando sebagai komisaris di PLN Nusantara Power dianggap sebagai langkah penyegaran di jajaran dewan komisaris perusahaan tersebut.
