Kepolisian Jakarta Barat sedang mendalami insiden di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.116.12 Kembangan, Jakarta Barat, di mana dugaan terjadi pencampuran bahan bakar minyak (BBM) solar dengan Pertalite. Insiden ini mengakibatkan mogoknya sejumlah sepeda motor pengendara. Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, menjelaskan bahwa tim penyelidik telah dikerahkan untuk mencari tahu penyebab pasti insiden tersebut. Pemeriksaan dilakukan di lokasi, sementara manajemen SPBU dipanggil untuk memberikan keterangan dan proses BAP.
Meskipun manajemen SPBU telah mengonfirmasi bahwa insiden tersebut disebabkan oleh kelalaian petugas, penyelidikan terus dilakukan. Ada dugaan bahwa kesalahan terjadi saat pengisian bahan bakar oleh pegawai SPBU, di mana BBM solar seharusnya diisi ke dalam tangki yang benar namun malah masuk ke tangki Pertalite. SPBU telah diberi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, sementara polisi berkoordinasi dengan Pertamina dan pihak SPBU untuk menentukan apakah ada kelalaian atau tindakan pidana yang terlibat.
Pihak kepolisian telah memanggil beberapa saksi, termasuk manajer dan supervisor SPBU, untuk memberikan keterangan. Jika terbukti ada unsur kelalaian, tindakan hukum sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen dapat dikenakan. Sampai berita ini ditulis, SPBU belum memberikan informasi lebih lanjut terkait hasil pemeriksaan karena manajemen SPBU tidak berada di lokasi dan operasional SPBU ditutup. Insiden ini telah menyebabkan banyak pengendara terpaksa pulang tanpa mengisi BBM. Sebelumnya, Manajer SPBU 34.116.12, Ramses Sitorus, telah menyampaikan bahwa mogoknya sepeda motor disebabkan oleh kesalahan petugas dalam proses pengisian BBM dari mobil tangki ke tabung, di mana BBM Biosolar masuk ke Pertalite karena kelalaian pengawas saat memindahkan selang.





