Situasi di sekitar Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, terus gelap hingga Sabtu malam setelah bentrokan antara massa aksi dan aparat kepolisian masih berlanjut. Hingga pukul 21.00 WIB, massa masih terus melempari polisi dengan berbagai benda, sementara aparat kepolisian merespons dengan tembakan gas air mata. Di sepanjang Jalan Kramat Kwitang, minimnya penerangan membuat kondisi semakin gelap. Gas air mata mulai menyebar, menyebabkan rasa tidak nyaman bagi semua yang berada di sekitar Mako Brimob, termasuk para awak media.
Di sela-sela kerumunan, personel TNI juga masih berjaga di beberapa titik sepanjang jalan. Untuk mencegah perluasan bentrokan, akses ke Mako Brimob ditutup. Bentrokan telah terjadi sejak Sabtu petang saat massa menembus barisan aparat TNI dan melempari mereka dengan berbagai benda. Meski terkena tembakan gas air mata, sebagian massa tetap bertahan dan melawan.
Protes ini sebagai respons terhadap insiden truk Brimob yang menabrak pengemudi ojek daring hingga meninggal. Bentrokan ini merupakan lanjutan dari protes sebelumnya. Pihak berwenang meminta agar aksi protes dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Mereka juga mengajak tokoh agama untuk turut serta menenangkan umat agar tidak terpancing untuk melakukan tindakan provokatif.





