Sejak 4 tahun lalu, Rimac Group dan Porsche bekerja sama untuk menciptakan Bugatti Rimac, namun CEO Rimac kini mengungkap rasa bosan terhadap birokrasi. Dalam negosiasi untuk mengakuisisi saham Porsche di perusahaan patungan tersebut, Mate ingin mengambil alih kendali penuh perusahaan. Dalam wawancara dengan Bloomberg, Mate mengungkapkan keinginannya untuk memiliki kendali lebih besar agar bisa membuat keputusan jangka panjang serta melakukan investasi tanpa harus meminta persetujuan dari banyak pihak.
Diperkirakan bahwa Mate sudah menawarkan sekitar € 1 miliar kepada Porsche untuk akuisisi sahamnya pada bulan April. Jika kesepakatan itu tercapai, Rimac Group akan memiliki kendali penuh atas Bugatti Rimac, walaupun pengaruh Porsche tetap ada dengan kepemilikan 22 persen saham di Rimac Group. Namun, proses negosiasi ini tidak berjalan mudah karena faktor-faktor tertentu, termasuk kepemilikan saham Porsche oleh keluarga Porsche-Piëch.
Sementara itu, Porsche sendiri tengah menghadapi tantangan pada model bisnisnya yang telah berjalan selama beberapa dekade. CEO Oliver Blume bahkan mengungkapkan bahwa model bisnis tersebut tidak lagi berfungsi dengan baik dalam kondisi saat ini. Selain itu, Porsche juga berjuang menghadapi persaingan sengit di pasar China dan menurunnya minat konsumen terhadap mobil listrik.
Jika akuisisi saham Porsche oleh Rimac terwujud, kemungkinan besar akan terjadi perubahan signifikan dalam Bugatti Rimac dan produk-produk yang dihasilkannya. Dengan catatan, Rimac sendiri didirikan oleh Mate pada tahun 2009 dan merilis supercar listrik Concept_One dua tahun kemudian. Kemudian, perusahaan diperkirakan akan memulai produksi supercar listrik Nevera pada tahun 2022. Ekspektasi terhadap perubahan besar di Bugatti Rimac pun semakin meningkat seiring dengan perkembangan negosiasi ini.





