Jakarta – Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, partainya menghormati mekanisme yang berlaku di PDIP. Untuk itu, ia menyerahkan penuh polemik keanggotaan Gibran Rakabuming Raka kepada PDIP.
“Terkait hubungan Mas Gibran dengan PDIP kami serahkan dan hormati sepenuhnya mekanisme yang berlaku di internal PDIP,” kata Kamhar dalam keterangannya diterima Minggu, 29 Oktober 2023.
Kamhar lebih jauh mengatakan, Gibran telah menemui Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Menurut Kamhar, tindakan tersebut sudah tepat.
“Sepengetahuan kami Mas Gibran telah menempuh langkah-langkah yang sepatutnya dilakukan dengan menemui dan menyampaikan langsung ke Mbak Puan terkait akan maju sebagai Cawapres yang diusung Koalisi Indonesia Maju. Mas Gibran telah melakukan langkah-langkah yang ksatria,” kata Kamhar.
Kamhar menilai hal ini bukanlah pertama yang terjadi. Dia lantas menukil Pilpres 2004, dimana saat itu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggandeng Jusuf Kalla (JK) yang ketika itu partainya berbeda koalisi. Menurut Kamhar, saat itu, tindakan JK tak menjadi masalah.
“Lagipula diajukannya kader suatu partai politik oleh partai politik lainnya dalam suatu kontestasi pemilu, bukan hal yang tabu. Tak hanya pada kontestasi Pilkada, bahkan pada Pilpres pun pernah terjadi sebagaimana halnya Pak Jusuf Kalla pada Pilpres 2004 yang sebelumnya ikut konvesi Partai Golkar kemudian digandeng Pak SBY sebagai Cawapres yang diusung Partai Demokrat dan Koalisi Kerakyatan pada masa itu,” ujarnya.
Kamhar menambahkan, seharusnya momen itu bisa menjadi contoh. Tapi ia memaklumi setiap partai memiliki perbedaan aturan.
“Meskipun memiliki aturan main yang berbeda dan tak bisa disamakan, justru ini menunjukkan bahwa partai-partai ini sukses mencetak dan memiliki stok kader-kader pemimpin potensial,” imbuhnya.
Diketahui, Demokrat kini tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju bersama Gerindra, PAN, dan Golkar. Mereka mengusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sebagai capres cawapres 2024.