Israel Mengizinkan Masuk Bantuan Kemanusiaan Lebih Banyak dan Memerintahkan Pengungsian Warga ke Selatan Gaza

by -81 Views

Senin, 30 Oktober 2023 – 11:05 WIB

Gaza – Israel akan memperbolehkan masuknya bantuan dalam jumlah yang lebih besar ke Gaza dalam beberapa hari mendatang, kata seorang pejabat Israel pada Minggu, 29 Oktober 2023.

Baca Juga:

Ada Penumpang dari Israel, Salah Satu Bandara di Rusia Rusuh karena Digeruduk Massa

Sebanyak 33 truk, yang membawa air, makanan, dan obat-obatan, memasuki Gaza pada hari Minggu dalam konvoi bantuan terbesar sejak perang antara Israel dan Hamas dimulai. Namun, para pekerja kemanusiaan mengatakan bantuan tersebut masih jauh dari memenuhi kebutuhan 2,3 juta penduduk Gaza yang terkepung.

Kolonel Elad Goren dari Cogat, badan yang berada di bawah Kementerian Pertahanan Israel yang berkoordinasi dengan Palestina, meminta warga Palestina untuk bergerak menuju daerah yang disebutnya sebagai “zona kemanusiaan” di selatan Gaza.

Baca Juga:

Rachel Vennya Pesta Halloween, Netizen: Palestina Dibombardir, Artis Indonesia Sibuk Pesta

Jurnalis Al Jazeera yang kehilangan istri dan dua anaknya saat meliput Gaza

“Kami telah menandai zona kemanusiaan di selatan Jalur Gaza di area Khan Younis.. kami masih merekomendasikan agar warga sipil yang dievakuasi menuju zona ini,” katanya kepada media dalam konferensi pers daring.

Baca Juga:

Didominasi Wanita dan Anak-anak, Jumlah Korban Jiwa di Palestina Capai 8.005 Orang

Goren tidak menyebut apakah zona kemanusiaan itu merupakan daerah baru atau sudah ada sebelumnya.

Menurut The Associated Press, pada Senin, 30 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa jumlah korban tewas di antara warga Palestina melebihi 8.000 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Israel telah melancarkan serangan mematikan terhadap Hamas di Gaza sebagai respons terhadap serangan brutal Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Lebih dari 1.400 orang tewas di pihak Israel, sebagian besar adalah warga sipil yang tewas dalam serangan awal, jumlah tersebut juga belum pernah terjadi sebelumnya.

VIVA Militer: Ledakan di Rumah Sakit al-Ahli, Gaza, usai serangan militer Israel

Sementara itu, Kepala Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional, setelah mengunjungi penyeberangan Rafah, menyebut penderitaan warga sipil “sangat mendalam” dan mengatakan dia tidak dapat memasuki Gaza. “Ini adalah hari-hari yang paling tragis,” kata Karim Khan, yang pengadilan internasionalnya telah menyelidiki tindakan otoritas Israel dan Palestina sejak tahun 2014.

Khan meminta Israel untuk menghormati hukum internasional namun tidak menuduh Israel melakukan kejahatan perang. Dia menyebut serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober sebagai pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional. “Tanggung jawab ada pada mereka yang mengarahkan senjata, misil, atau roket tersebut,” katanya.

Halaman Selanjutnya

Lebih dari 1.400 orang tewas di pihak Israel, sebagian besar adalah warga sipil yang tewas dalam serangan awal, jumlah tersebut juga belum pernah terjadi sebelumnya.