Bandung – Direktur Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Laksda TNI Adin Nurawaluddin, mengunjungi PT Pindad Bandung. Ia datang untuk memantau perkembangan pengerjaan pesanan senapan mesin.
Adin langsung melihat fasilitas produksi PT Pindad setelah sebelumnya mendapatkan paparan tentang progres pengerjaan senapan mesin jenis SM5 berkaliber 12,7 milimeter yang dipesan oleh KKP serta produk lain dari Pindad.
Setelah itu, Adin juga mencoba senapan mesin pesanan dari KKP dan juga mencoba senapan jenis serbu yang dimiliki oleh PT Pindad.
“Hari ini, Ditjen PSDKP KKP melaksanakan kunjungan ke PT Pindad yang didasari adanya kontrak kerja sama pengadaan 10 pucuk senapan mesin kaliber 12,7 yang nantinya akan dipasang di atas kapal pengawas Kelautan dan Perikanan,” kata Adin di PT Pindad Bandung, Selasa 31 Oktober 2023.
Senapan mesin ini akan ditempatkan di kapal-kapal pengawas kelautan perikanan KKP yang terdiri dari empat kelas, yaitu kelas 1 (di atas 50 meter), kelas 2 (di atas 40 meter), kelas 3 (di antara 30 sampai 40 meter), dan kelas 4 (di bawah 30 meter).
Pemasangan senjata ini dilakukan karena selama ini kapal pengawas kelautan perikanan tidak dipersenjatai, meskipun termasuk kapal negara yang melaksanakan patroli. Kapal-kapal ini membutuhkan persenjataan untuk mendukung kinerja dalam pelaksanaan patroli terutama dalam memberantas penangkapan ikan secara ilegal, terutama di perairan yang berbatasan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
Sejak tahun 2020, kapal-kapal pengawas kelautan perikanan telah dilengkapi dengan senapan jenis SS2 yang membantu dalam penegakan hukum dan memberantas perikanan ilegal. Namun, peningkatan keberadaan kapal asing yang masuk wilayah perairan Indonesia tanpa izin dan menggunakan jaring pukat harimau yang dilarang, membuat diperlukan peningkatan persenjataan. Pada awal 2022, Ditjen PSDKP KKP berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan untuk pengadaan senapan mesin SM5 kaliber 12,7 mm. Pada bulan Agustus 2022, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyetujui pengadaan senapan mesin ini.
Sebanyak 10 pucuk senapan mesin kaliber 12,7 mm seharga sekitar Rp9,7 miliar akan dipasang pada kapal-kapal yang berfokus pada kawasan Selat Malaka, Laut Natuna Utara, dan Laut Sulawesi (Utara). Diharapkan senjata ini dapat memberikan efek detren kepada kapal asing dan mempertimbangkan risiko yang lebih besar bagi pelaku illegal fishing dari Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
Progres pengerjaan pesanan senjata SM5 kaliber 12,7 mm sudah mencapai 60 persen. PT Pindad berkomitmen untuk menyelesaikan pengerjaan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Pindad juga siap mendukung rencana pengadaan produk-produk selanjutnya dari KKP dan meminta evaluasi terkait produk-produk Pindad yang akan digunakan oleh KKP.