Israel Menyatakan Gencatan Senjata Tidak Akan Dimulai Sebelum Hari Jumat, Alasannya Apa?

by -102 Views

Kamis, 23 November 2023 – 14:23 WIB

Palestina – Tel Aviv mengatakan bahwa gencatan senjata sementara dan pembebasan puluhan tawanan yang diambil oleh kelompok bersenjata Palestina Hamas dalam serangannya terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober tidak akan dimulai sebelum hari Jumat.

Menurut laporan Al Jazeera, pasukan Israel terus membombardir daerah kantong Gaza yang terkepung. Pembebasan tersebut merupakan bagian dari gencatan senjata sementara, yang awalnya diperkirakan akan berlangsung selama empat hari.

Gencatan senjata tersebut sebelumnya telah disetujui oleh Israel dan Hamas pada hari Rabu dan juga mencakup pengerahan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza. Para tawanan tersebut seharusnya ditukar dengan sejumlah warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi mengatakan, “Negosiasi mengenai pembebasan sandera kami terus berjalan dan berlanjut. Permulaan pembebasan akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan awal antara kedua belah pihak, dan tidak sebelum hari Jumat.”

Stasiun penyiaran publik Israel, Kan, mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, melaporkan adanya penundaan 24 jam karena perjanjian tersebut belum ditandatangani oleh Hamas dan Qatar.

Seperti diketahui, Qatar sendiri saat ini merupakan mediator utama dalam perjanjian tersebut. Pejabat itu mengatakan mereka optimistis perjanjian itu akan terlaksana ketika ditandatangani dan gencatan senjata akan berjalan selama empat hari.

“Tidak ada yang mengatakan akan ada pembebasan besok kecuali media. Kami harus memperjelas bahwa tidak ada rencana pembebasan sebelum hari Jumat, karena ketidakpastian yang dihadapi keluarga sandera,” Kan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

Media Israel lainnya menerbitkan laporan serupa, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya, bahwa jeda dalam pertempuran dengan Hamas tidak akan dimulai sebelum hari Jumat.

Di tengah penundaan perjanjian gencatan senjata, pesawat dan artileri Israel menyerang kota Khan Younis di selatan Gaza setidaknya dalam dua gelombang pada Kamis pagi.

Ketegangan juga meningkat di perbatasan utara Israel pada Kamis pagi setelah kelompok Hizbullah yang didukung Iran mengatakan lima pejuangnya, termasuk putra seorang anggota parlemen senior, telah terbunuh.

Sementara itu, di Laut Merah, Komando Pusat AS mengatakan USS Thomas Hudner telah menembak jatuh beberapa drone serang satu arah yang diluncurkan dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman merujuk pada kelompok lain yang didukung Iran.