Pangkalan Militer Israel di Galilea Barat Diserang oleh Hizbullah, 6 Tentara IDF Terluka

by -95 Views

Tel Aviv – Enam tentara IDF mengalami luka pada hari Minggu, 10 Desember 2023, akibat pecahan peluru dan inhalasi asap dalam serangan pesawat tak berawak Hizbullah di pangkalan militer di Galilea Barat.

IDF mengatakan dua drone yang diluncurkan dari Lebanon ditembak jatuh oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome. Kelompok teror Hizbullah yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Korban luka dibawa ke Galilee Medical Center di Nahariya. Dua orang dilaporkan dalam kondisi luka sedang akibat terkena pecahan peluru, sedangkan empat lainnya luka ringan akibat ledakan dan asap.

Sementara itu, IDF melakukan serangan udara luas terhadap sasaran Hizbullah di Lebanon selatan sebagai tanggapan atas serangan perbatasan dan mengenai kompleks militer serta infrastruktur lain milik kelompok teror tersebut.

Dilansir dari Times of Israel, Senin, 11 Desember 2023, militer juga melakukan beberapa serangan terhadap serangan Lebanon beberapa hari lalu, ketika serangan yang dipimpin Hizbullah di perbatasan utara Israel terus berlanjut. Beberapa roket menargetkan komunitas perbatasan Israel pada Sabtu, tetapi tidak menyebabkan korban jiwa. Pasukan darat kemudian merespons dengan artileri pada sumber tembakan. Dalam satu contoh, tank-tank menembaki daerah dekat kota Metula di utara untuk menghilangkan ancaman.

Pertempuran di perbatasan telah mengakibatkan empat kematian warga sipil di pihak Israel, serta kematian enam tentara IDF. Ada juga sejumlah serangan roket dari Suriah. Di pihak Lebanon, lebih dari 120 orang tewas, termasuk 98 anggota Hizbullah, 16 anggota Hamas, serta sedikitnya 14 warga sipil dan tiga jurnalis.

Sementara itu, Hizbullah mengatakan salah satu dari tiga anggotanya yang tewas pada Jumat lalu dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Suriah adalah Hassan Ali Dakdouk, putra Ali Mussa Dakdouk, yang diduga bertanggung jawab atas operasi kelompok teror tersebut di Suriah selatan.

Mussa Dakdouk bertanggung jawab untuk melatih milisi pro-Iran di Irak dengan tujuan menyerang pasukan Amerika. Dia ditahan oleh pasukan AS di Irak pada tahun 2007 tetapi kemudian dibebaskan.