Mahfud MD Menuduh Suami Korupsi karena Istri Tidak Baik, Susi Pudjiastuti Balas dengan Respon Tajam

by -118 Views

Selasa, 19 Desember 2023 – 00:02 WIB

Jakarta – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan tanggapan tajam mengenai pernyataan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga, Mahfud MD yang menyebutkan bahwa banyak suami yang terjerat kasus tindak pidana korupsi karena tuntutan istri.

Pernyataan Mahfud MD tersebut diungkapkan saat menghadiri acara Halaqoh Kebangsaan dan Pelantikan Majelis Dzikir Al Wasilah di Asrama Haji Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, pada hari Minggu, 17 Desember 2023. Acara ini sebagian besar dihadiri oleh ibu-ibu.

“Seringkali, suami-suami terjerumus kasus korupsi karena istrinya tidak baik. Gajinya Rp 20 juta tetapi belanja Rp 50 juta. Terpaksa harus mengambil dari sana-sini,” kata Mahfud.

Susi juga mengatakan dalam akun pribadinya @susipudjiastuti bahwa pernyataan Mahfud bertolak belakang dengan statistik yang ada. “Tidak selalu begitu. Justru menurut statistik, pelaku korupsi lebih banyak laki-laki,” kata Susi membalas tautan berita mengenai pernyataan Mahfud.

Susi mengatakan bahwa kasus tindak pidana korupsi seharusnya tidak dikaitkan dengan gender. “Kalaupun ada yang karena istrinya, berarti suami itu bodoh, tamak, dan memang jahat,” ujarnya.

Dalam acara tersebut, Mahfud juga menyatakan bahwa perempuan memiliki tugas untuk memajukan negara dan bangsa dengan menjadi ibu dan istri yang baik. Selain itu, ia mendorong suami agar selalu berbuat baik di tempat kerja.

Menurut Mahfud, kaum perempuan juga adalah tiangnya negara. Jika perempuannya baik, maka negaranya baik. Begitu juga sebaliknya.

“Ibu-ibu memiliki peran penting dalam membangun negara,” ujarnya.

Mahfud juga mengingatkan ibu-ibu Majelis Dzikir Al Wasilah tentang pentingnya berorganisasi dengan baik. Menurutnya, kebenaran, jika tidak diorganisir dengan baik, maka akan kalah oleh kejahatan yang terorganisir dengan baik.

Ia lantas mengutip ungkapan bahwa surga berada di bawah telapak kaki ibu, yang artinya kaki ibu sebagai tempat berjalan menuju kebaikan. Nasib generasi tergantung pada sikap ibunya.

“Kalau ibunya baik, maka anaknya juga akan baik. Ibu-ibu hendaknya rajin menanamkan ajaran agama dengan baik. Arahkan anak dan keluarga dengan baik,” katanya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini juga menyatakan bahwa ibu-ibu Sumatera Barat banyak melahirkan tokoh besar pemikir dan pejuang bangsa.