Senin, 18 Desember 2023 – 13:46 WIB
Bekasi – Omongan dari calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto yang mengucapkan ‘ndasmu etik’ telah menjadi viral di media sosial. Pernyataan tersebut mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk calon wakil presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Dari pihak Prabowo, pernyataan tersebut sudah dijelaskan bahwa itu merupakan candaan kepada para kader Partai Gerindra dalam sebuah acara internal. Namun, Cak Imin justru sulit menerima ucapan tersebut.
Baginya, keberhasilan dalam tata negara juga meliputi aspek etika. “Ya, sulit untuk bisa menerima bahwa salah satu keberhasilan tata negara kita justru terletak pada etika. Etika memiliki posisi yang sama dengan hukum,” kata Cak Imin di Bekasi, Jawa Barat pada Senin, 18 Desember 2023.
Cak Imin menjelaskan bahwa sejatinya etika memiliki kedudukan yang setara dengan penyelenggaraan hukum. Dia meminta untuk tidak meremehkan soal etika. “Karena etika penyelenggaraan negara dan hukum penyelenggaraan negara itu sejajar sehingga semuanya berjalan lebih objektif. Maka itu, jangan meremehkan etika,” lanjut Cak Imin.
Cak Imin menegaskan bahwa etika harus tetap dijunjung tinggi. “Sindiran di Twitter merupakan bagian dari kesadaran bahwa etika harus dijunjung tinggi,” ujar Cak Imin.
Video omongan Prabowo yang diucapkan saat acara Rakornas Partai Gerindra yang digelar tertutup, menyinggung ‘ndasmu etik’ dan menjadi viral di media sosial. Pernyataan tersebut diduga terkait dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) mengenai batas minimal usia capres-cawapres.
Isu putusan MK ini juga disinggung dalam debat perdana capres pada Selasa, 12 Desember 2023. “Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik? Etik, etik, ndasmu etik,” ujar Prabowo dalam video yang viral pada Minggu, 17 Desember 2023.
Juru bicara TKN Prabowo-Gibran, Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan penjelasan bahwa ucapan Prabowo yang menyebut ‘ndasmu etik’ hanya bercanda di depan para kader Gerindra dan disampaikan dalam acara internal partai.
“Halaman Selanjutnya”