Mayoritas Anak Muda AS Muak dengan Cara Biden Tangani Perang di Gaza, Terancam Kalah Pemilu

by -87 Views

Rabu, 20 Desember 2023 – 13:29 WIB

Washington – Generasi muda Amerika Serikat (AS) memiliki pengaruh yang signifikan dalam mendukung Presiden Joe Biden untuk memimpin negara. Namun, hasil jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa begitu banyak orang yang sangat kecewa dengan penanganan Presiden Biden terhadap konflik Israel-Hamas, sehingga mereka siap untuk memilih kembali mantan Presiden Donald Trump.

Menurut jajak pendapat New York Times/Siena College yang dirilis pada hari Selasa, 19 Desember 2023, 72 persen pemilih terdaftar berusia 18-29 tahun tidak menyetujui cara Biden menangani konflik tersebut. Bahkan, jika pemilu diadakan hari ini, Trump akan unggul 6 poin atas Biden di antara pemilih terdaftar dalam demografi tersebut. Padahal, pada bulan Juli, jajak pendapat serupa menunjukkan Biden memimpin kelompok tersebut dengan selisih 10 poin.

Exit poll tahun 2020 menunjukkan bahwa Biden memenangkan grup tersebut dengan selisih 21 poin persentase. Exit poll tidak sempurna, tapi kehilangan dukungan besar di kalangan pemilih muda dapat menghancurkan upaya Biden untuk terpilih kembali.

Namun, seperti kelompok usia lainnya, para pemilih muda mengatakan bahwa ekonomi dan inflasi adalah dua masalah terpenting yang dihadapi negara ini. Jika pemilu diadakan hari ini, jajak pendapat menunjukkan bahwa pertarungan ulang antara kedua tokoh tersebut akan sangat ketat. Trump unggul 2 poin persentase di antara pemilih terdaftar. Sementara Biden unggul 2 poin di antara calon pemilih.

Ada baiknya, mengambil jajak pendapat apa pun tentang pemilu 2024 dengan melihat ke belakang sejarah, karena pemilu dapat berubah secara besar-besaran. Terlepas dari kemungkinan tersebut, jajak pendapat Times/Siena menegaskan bahwa keputusan Biden untuk mendukung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pembalasan negaranya terhadap Hamas, memiliki konsekuensi politik yang besar.

Dalam beberapa hari terakhir, Biden juga telah memperingatkan Israel untuk lebih berhati-hati terhadap korban sipil. Sampel yang lebih besar menunjukkan bahwa Biden berada dalam kesulitan dalam mencari jalan ke depan dalam pemilu. Secara keseluruhan, 44 persen pemilih mengatakan Israel harus menghentikan kampanye militernya untuk melindungi korban sipil.

Namun, dalam jumlah yang hampir sama, 39 persen responden mengatakan Israel tidak boleh mengubah haluan meskipun lebih banyak korban sipil terjadi. Ada kesenjangan yang lebih besar dalam memberikan lebih banyak bantuan ke Israel, 54 persen pemilih mendukung bantuan ekonomi dan militer tambahan dibandingkan dengan 38 persen yang menentangnya. Disini, kesenjangan generasi sangat mencolok. Pemilih berusia 65 tahun ke atas lebih bersimpati terhadap Israel dibandingkan warga Palestina dengan selisih hampir 6 berbanding 1.

Tingkat dukungan tersebut perlahan menurun di antara setiap kelompok umur hingga mencapai generasi muda Amerika. Hampir sebagian besar pemilih terdaftar berusia 18 hingga 29 tahun (46 persen) lebih bersimpati terhadap warga Palestina.

Sebagai informasi, jajak pendapat Times/Siena College terhadap 1.016 pemilih terdaftar dilakukan dari 10 hingga 14 Desember 2023. Margin kesalahan untuk keseluruhan sampel adalah kurang lebih 3,5 poin persentase. Margin kesalahan meningkat untuk subsampel yang lebih kecil.