Jumat, 29 Desember 2023 – 17:53 WIB
Jakarta – Polri mengakui kesulitan dalam menangkap gembong narkoba Freddy Pratama yang buron sejak 2014. Hal ini karena Fredy dilindungi oleh gangster di Thailand.
“Freddy Pratama ini keberadaannya masih ada yang terindikasi di Thailand. Kita kesulitan untuk melakukan penangkapan karena dia dilindungi oleh gangster,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jumat, 29 Desember 2023.
Lebih lanjut, mertua Fredy Pratama yang merupakan orang Thailand juga seorang kartel narkoba. Hal ini juga membuat Polri kesulitan menangkap bandar narkoba terbesar di Indonesia.
“Karena orangtuanya adalah bagian dari indikasi narkoba di daerah Thailand. Jadi, mohon tunggu. Kita tetap berupaya untuk itu,” jelasnya.
Mukti menjelaskan pihaknya terus menjalin kerja sama dengan Kepolisian Thailand dan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk meringkus Freddy Pratama. “Kemarin untuk melakukan gabungan dengan Bareskrim, Bea Cukai, Kepolisian Thailand, Div Hubinter, Bea Cukai dari Thailand, dan Interpol,” ujarnya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho menyatakan pihaknya masih memburu bandar narkoba kelas kakap, Fredy Pratama. Sandi berharap Fredy dapat ditangkap dalam waktu dekat.
“Fredy Pratama saat ini sedang dalam proses pengejaran, mohon doanya,” ucap Sandi kepada wartawan, dikutip Jumat, 22 September 2023.
Sandi mengatakan, penangkapan tersebut nantinya dapat memastikan siapa sosok yang berperan dominan dalam sindikat Fredy Pratama itu.
Adapun sejauh ini, Sandi mengatakan, butuh proses dalam memburu dan menangkap seseorang. Ia pun mengibaratkan pencarian Freddy Pratama ini seperti mencari barang yang hilang.
“Kita mencari barang yang hilang, yang butuh proses, maka butuh komunikasi, koordinasi dengan semua pihak agar bisa mendapatkan hasil yang signifikan,” ujarnya.