Negara-negara yang Tidak Rayakan Tahun Baru untuk Menunjukkan Solidaritas dengan Palestina

by -116 Views

Seiring berakhirnya tahun, serangan Israel terus berlanjut di Jalur Gaza tanpa menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Atas kemarahan yang merajalela akibat pembunuhan massal warga Palestina oleh Israel dan seruan untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza, beberapa negara telah memutuskan untuk melarang perayaan tahun baru sebagai bentuk solidaritas.

Setelah perayaan Natal, wilayah Palestina yang diduduki Israel, Lebanon Selatan, Irak, dan Suriah juga mengikuti langkah serupa terkait perayaan tahun baru. Pada tanggal 28 Desember 2023, Pakistan menyatakan bahwa mereka akan melarang perayaan malam tahun baru sebagai bentuk dukungan kepada warga Palestina di Gaza.

Perdana Menteri Pakistan, Anwaar-ul-Haq Kakar, menyatakan bahwa pemerintah meminta masyarakat untuk memperhatikan kesederhanaan karena situasi di Jalur Gaza. Pemerintah sepenuhnya melarang segala macam acara yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru karena kepedihan atas genosida rakyat Palestina yang tertindas, terutama pembantaian anak-anak tak berdosa, di Gaza dan Tepi Barat.

Beberapa negara seperti Sharjah di Uni Emirat Arab juga melarang kembang api pada malam tahun baru sebagai bentuk ekspresi solidaritas dengan saudara di Gaza. Di sisi lain, beberapa negara di Timur Tengah tetap melaksanakan perayaan tahun baru sesuai rencana.

Kampanye online Countdown 2 baru-baru ini diluncurkan dengan tujuan menarik perhatian pada popularitas perayaan tahun baru untuk mendesak penghentian serangan Israel di Gaza. Perang yang terjadi sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 telah menyebabkan kehancuran di Jalur Gaza dan menewaskan ribuan orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Kampanye ini telah mendapatkan dukungan hingga 30.000 pengikut di Instagram. Sementara itu, perayaan tahun baru di berbagai negara di seluruh dunia tetap berjalan meriah, termasuk di Dubai, Lebanon, Qatar, Arab Saudi, Turki, Mesir, dan Yordania.