Jika PBNU Tidak Netral, Maka Warga NU Tidak Akan Mengikutinya

by -203 Views

Bogor – Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengomentari mobilisasi warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk mendukung pasangan calon nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Cak Imin mengatakan bahwa jika isu tersebut benar adanya, maka Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah mengkhianati komitmennya sendiri. “Kalau itu benar dilakukan, itu mendelegitimasi dirinya sendiri,” ujar Cak Imin kepada wartawan di Bogor, Selasa 23 Januari 2024.

Dia menjelaskan bahwa jika isu itu benar adanya, maka dapat membuat seluruh warga NU kini justru merasa tidak percaya lagi dengan PBNU. Sebelumnya, PBNU menyatakan netral dalam Pilpres 2024.

“Ada ketidakpercayaan warga NU karena omongannya dan khittah-nya PBNU harus netral. Jika PBNU tidak netral, pasti tidak diikuti warga NU,” kata dia.

Diketahui, isu PBNU mobilisasi Nahdliyin sempat disampaikan oleh Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir. Dia menjelaskan bahwa PBNU ikut bermain dalam politik praktis di Pilpres 2024. Hal itu diketahui lewat postingan akun Twitter ‘X’ pada Kamis 18 Januari 2024.

Gus Nadir mengaku mendengar bahwa seluruh pengurus PBNU sempat dikumpulkan di Hotel Bumi Surabaya, Jawa Timur. Pertemuan tersebut dihadiri para petinggi seperti Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.

Selain para petinggi PBNU, seluruh pengurus daerah juga hadir, termasuk ketua tanfidziyah seluruh Indonesia, PWNU hingga PCNU.

Gus Nadir mengklaim telah mengecek kepada sejumlah kiai sepuh terkait informasi tersebut. Dia mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan PBNU menjadi masalah karena selama ini mengklaim akan bersikap netral dalam Pemilu.

Gus Nadir menyebut ada instruksi dari PBNU untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran secara masif, meski tidak tertulis.