Gunung Semeru Erupsi pada Malam Selasa, Melemparkan Material Vulkanik Hingga 800 Meter ke Udara

by -100 Views

Selasa, 5 Maret 2024 – 23:36 WIB

Lumajang – Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur meletus disertai lontaran material vulkanik setinggi 800 meter pada Selasa, pukul 20.39 WIB.

“Terjadi letusan Gunung Semeru pada 5 Maret 2024, pukul 20.39 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut,” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang.

Dia mengatakan kolom abu vulkanik yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Letusan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 136 detik.

Sebelumnya, letusan juga terjadi pada pukul 19.02 WIB dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 meter di atas permukaan laut.

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Letusan itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 121 detik,” katanya.

Pada pukul 01.00 WIB juga terjadi letusan Gunung Semeru dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Letusan itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 125 detik.

Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), telah tercatat sebanyak 99 kali letusan Gunung Semeru oleh petugas di Pos Pengamatan Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat letusan).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (ant)