Senin, 11 Maret 2024 – 00:05 WIB
Gaza – Lima warga Palestina tewas dan satu lainnya terluka akibat pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara di kota Gaza pada Jumat, 8 Maret 2024.
Jatuhnya korban terjadi karena upaya yang gagal untuk menjatuhkan bantuan kemanusiaan dari pesawat, yang akhirnya mendarat di daerah pemukiman di Sheikh Radwan, barat laut Kota Gaza. Video yang diambil oleh jurnalis lokal menunjukkan lebih dari belasan paket jatuh dari pesawat dengan kecepatan tinggi di dekat area Menara al-Fayrouz.
Kantor media Palestina di Gaza, WAFA, mengkonfirmasi lima orang tewas dan mengkritik penggunaan bantuan udara untuk mengirimkan bantuan. Mereka menuntut pembukaan jalur darat untuk mendatangkan ribuan ton bantuan dengan segera dan mendesak.
Menjatuhkan bantuan dengan cara ini lebih bersifat pamer dan propaganda daripada bersifat kemanusiaan, tambah kantor media tersebut. Mereka juga memperingatkan bahwa pengiriman bantuan melalui udara dapat menjadi ancaman kematian bagi warga di Jalur Gaza.
Seorang saksi mata mengatakan bahwa orang-orang sedang menunggu bantuan, namun mereka tidak menyadari bahwa bantuan datang dengan cepat. Salah satu paket jatuh di atas lokasi, menyebabkan bangunan runtuh dan menewaskan serta melukai orang-orang di dalamnya.
Bantuan yang dikirim melalui udara biasanya digunakan ketika alternatif lain gagal dan populasi sangat membutuhkan bantuan. Beberapa negara seperti Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab, Prancis, dan AS telah berkoordinasi dengan Israel untuk mengirimkan bantuan melalui udara di Jalur Gaza.
Warga Palestina merasa bahwa jumlah bantuan yang dikirim melalui udara terlalu kecil dibandingkan dengan kebutuhan penduduk yang kelaparan di Gaza. Mereka menyoroti bahwa banyak bantuan berakhir di laut atau wilayah yang dikuasai oleh tentara Israel.
Mereka juga mengecam dunia internasional karena tidak menekan Israel untuk mengizinkan truk bantuan masuk. Mereka berharap pekerja bantuan kemanusiaan dapat dilindungi untuk mendistribusikan bantuan dengan adil.
Halaman selanjutnya: Kami telah memperingatkan sebelumnya bahwa mereka menimbulkan ancaman kematian terhadap kehidupan warga di Jalur Gaza, dan itulah yang terjadi.