Dukung Palestina: Sorotan Publik atas Rafah di Media Sosial, 4 Seruan Mendukung Palestina

by -116 Views

VIVA – Seluruh media sosial sedang ramai dengan istilah ‘All Eyes on Rafah’. Mulai dari Instagram, Facebook, dan TikTok. Bahkan saat ini tagar #AllEyesonRafah sedang trending di platform X.

Warganet berbondong-bondong memposting istilah tersebut dengan foto dan video kondisi masyarakat di Palestina. Sebenarnya, apa arti dari istilah All Eyes on Rafah? Mengapa hal itu dikaitkan dengan Palestina? Scroll ke bawah untuk informasi lebih lanjut!

1. Arti dari All Eyes on Rafah

Istilah ‘All Eyes on Rafah’ merujuk pada perhatian global yang tertuju pada situasi di Rafah, sebuah kota di Jalur Gaza, Palestina. Rafah sering menjadi pusat perhatian karena konflik dan ketegangan yang terjadi di wilayah tersebut, terutama dalam konteks ketegangan antara Palestina dan Israel.

Ungkapan ‘All Eyes on Rafah’, yang berarti ‘Semua Mata Tertuju pada Rafah’, sebagai ajakan bagi komunitas internasional dan masyarakat umum untuk memperhatikan, mengikuti, dan memberikan perhatian terhadap kejadian yang sedang berlangsung di Rafah. Hal ini terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia, serangan militer, atau krisis kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut.

Kampanye yang menggunakan slogan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran dan solidaritas global terhadap penderitaan dan situasi sulit yang dialami oleh warga Rafah, serta untuk mendesak tindakan dari organisasi internasional dan pemerintah untuk menghentikan kekerasan dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina.

2. Sejarah Konflik Palestina dan Israel

Konflik Palestina-Israel adalah salah satu konflik paling lama dan kompleks di dunia. Konflik ini memiliki akar sejarah yang panjang. Wilayah Palestina, yang mencakup Israel modern, Tepi Barat, dan Gaza, memiliki sejarah panjang sebagai pusat keagamaan bagi Yahudi, Kristen, dan Islam. Wilayah ini telah mengalami berbagai pergantian kekuasaan, mulai dari Kerajaan Israel kuno hingga Kesultanan Utsmaniyah.

Akar dari konflik ini dimulai pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, ketika gerakan Zionisme bertujuan untuk mendirikan negara Yahudi di Palestina. Pada saat itu, Palestina berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman dan dihuni oleh mayoritas penduduk Arab.

Setelah Perang Dunia I, wilayah Palestina jatuh ke tangan Inggris sebagai mandat dari Liga Bangsa-Bangsa. Pemerintah Inggris kemudian mengeluarkan Deklarasi Balfour yang mendukung pendirian “tanah air nasional bagi orang Yahudi” di Palestina, yang memicu ketegangan antara komunitas Yahudi dan Arab setempat.

Inggris kemudian mundur pada tahun 1948 dan komunitas Yahudi menyatakan kemerdekaan negara Israel, yang kemudian diikuti oleh pecahnya perang dengan negara-negara Arab tetangga. Perang ini berakhir dengan kemenangan Israel yang menguasai lebih banyak wilayah daripada yang direncanakan oleh PBB, sementara ribuan warga Palestina menjadi pengungsi.

Selama beberapa dekade berikutnya, konflik ini terus berlanjut dengan berbagai perang. Kedua belah pihak memiliki klaim sejarah, religius, dan nasionalistik yang kuat terhadap wilayah tersebut, yang memperumit upaya mencapai solusi damai. Meskipun upaya perdamaian terus dilakukan oleh komunitas internasional, konflik ini tetap menjadi salah satu masalah paling sulit di dunia.

3. Slogan Dukungan untuk Palestina

Selain ‘All Eyes on Rafah’, terdapat beberapa slogan lain yang sering digunakan warganet di media sosial sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat Palestina.

– Free Palestine: Artinya “Bebaskan Palestina,” digunakan untuk menyerukan pembebasan Palestina dari pendudukan dan kontrol Israel, serta mendukung hak-hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib mereka sendiri.

– End the Occupation: Berarti “Akhiri Pendudukan,” mengacu pada seruan untuk mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina seperti Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur yang dimulai sejak Perang Enam Hari tahun 1967.

– From the River to the Sea, Palestine Will Be Free: Artinya “Dari Sungai hingga Laut, Palestina Akan Bebas,” mengekspresikan aspirasi bagi pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, mencakup seluruh wilayah dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania.

– Justice for Palestine: Artinya “Keadilan untuk Palestina,” menekankan pentingnya mencapai keadilan bagi rakyat Palestina, termasuk pengakuan atas hak-hak mereka, penghentian kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia, serta penyelesaian konflik yang adil dan damai.