Pengamat: Pilkada Kuningan Akan Diikuti 3-4 Paslon, Kemungkinan PDI-P Kembali Menang

by -96 Views

SiwinduMedia.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kuningan yang akan digelar 27 November 2024 semakin mendekat. Nama-nama Bakal kandidat yang masih bertahan pun sudah terlihat memasarkan diri si tengah-tengah masyarakat. Dari sekian nama itu, diprediksi pada Pilkada tahun ini akan mengarah kepada 3 sampai 4 Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kuningan.

Adapun nama-nama yang masih bertahan untuk membidik kursi K1 (Bupati Kuningan) dan K2 (Wakil Bupati Kuningan), terdiri dari HM Ridho Suganda SH MSi dan Rana Suparman SSos (PDI Perjuangan), H Yanuar Prihatin MSi (PKB), Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi (Partai Golkar), Dr KH Alfan Syafi’i (PKS), serta dr Deni Wirananggapathi (Prifesi Dokter di RSUD Waled / Cucu mantan Bupati Kuningan Aruman Wirananggapathi).

Selain mereka, kini muncul pula pendatang baru yang telah mendapat tanggapan dari masyarakat, yakni Ketua Desk Pilkada DPD PAN Kuningan H Udin Kusnedi SE MSi dan juga pengusaha sekaligus mantan Direktur PDAM Tirta Kamuning Kuningan H Kamdan SE (Daftar ke PPP). Sebelumnya ada nama pengusaha muda sebagai bakal kandidat bupati, Thony Indra Gunawan, yang namanya popular di masyarakat, namun belakangan dia mengundurkan diri lantaran tiba-tiba tidak dizinkan orang tua.

Dari para Bakal kandidat ini, pengamat memprediksi akan muncul menjadi 4 pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dengan nama-nama Bakal Kandidat Bupati meliputi HM Ridho Suganda / Rana Suparman (PDI-P), H Yanuar Prihatin (PKB), H Dian Rachmat Yanuar (Partai Golkar) dan H Alfan Syafi’i (PKS). Sisa dari nama-nama itu, kemungkinan akan menjadi sosok untuk dipilih sebagai Bakal Calon Wakil Bupati.

“Saya melihat dari pemberitaan media online, sepertinya sudah mengerucut ini. Barang sudah ada dan terlihat, kemungkinan dalam Pilkada Kuningan tahun 2024 ini akan ada 3 sampai 4 pasangan Calon,” kata aktivis Pemuda sekaligus pengamat politik Dr H Mas Kana Kurniawan SHI MHum, dalam keterangan tertulisnya kepada SiwinduMedia.com, Minggu (30/6/2024).

Menurut Kana, ‘pertarungan’ sengit dalam momentum Pilkada Kuningan nanti dipastikan akan terjadi, mengingat semangat untuk memperebutkan kursi orang nomor satu dan dua di Kuningan sangat kuat, terlebih kini tidak ada Calon petahana / incumbent yang biasanya menjadi pertimbangan khusus. Meskipun ada nama Ridho Suganda yang merupakan mantan Wakil Bupati Kuningan dari PDI-P, namun hal itu kata Kana, tidak akan menggentarkan para kandidat lainnya.

“Betul memang ada Kang Ridho yang notabene mantan Wabup dan punya nama besar orang tuanya (H Aang Hamid Suganda, red), namun dalam bayangan partai-partai lain dan para kandidat lain, sepertinya Kang Ridho bukan lawan yang berat. Makanya sekarang terlihat cukup banyak yang pada muncul ke publik,” ujar Kana.

Meski demikian, Dr Kana mengingatkan kekuatan PDI-P di Kabupaten Kuningan tidak bisa dikesampingkan, terlebih selama beberapa periode lalu dalam tiap event Politik, baik Pileg maupun Pilkada, PDI-P selalu saja menjadi pemenangnya. Untuk Pilkada saja, PDI-P tak bisa dikalahkan karena Paslon Bupati-Wabup lebih dari 2, alias tidak head to head.

“Kalau di Pilkada nanti lebih dari dua pasangan calon (Bupati-Wabup), bisa PDI-P lagi nanti yang menang. Apalagi kalau sampai 4 Paslon, PDI-P mah enakeun (nyaman, red) pasangan calonnya banyak. PDI-P pasti tetap solid, apalagi ada istilah Biar Gepeng Tetap Banteng,” sebut Kana.

Pada Pilkada sebelumnya, yakni tahun 2018, Pasangan Calon Bupati-Wabup H Acep Purnama-HM Ridho Suganda nyaris kalah dengan pasangan dr Toto Taufikurohman-Yosa Octora Santono. Namun karena terbentuk satu pasangan lagi yang diusung Golkar dan PAN, yakni paslon H Dudy Pamuji-H Udin Kusnedi, akhirnya suara terpecah dan Paslon Acep-Ridho yang menang dan dilantik sebagai Bupati-Wakil Bupati Kuningan Periode 2018-2023.

“Selama ini sosok yang dilihat di PDI-P adalah Almarhum Bapak H Acep Purnama. Walaupun beliau sudah wafat, tetapi menurut saya PDI-P masih solid dan bisa jadi menang lagi pada Pilkada 2024. Apalagi kalau PDI-P bisa mengambil calon wakilnya nanti dari Partai Golkar atau PKB, atau bahkan PKS. Makin kuat saja PDI-P,” tutur Kana.

Namun pada intinya, kata Kana, Pilkada bukanlah ajang mencari kekuasaan semata, namun harus dijadikan ajang berdemokrasi yang betul-betul sehat untuk masyarakat memilih calon pemimpinnya yang terbaik ke depan. Dengan demikian, masa depan Kuningan bisa lebih tertata dengan baik, dengan kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kuningan yang merakyat.

“Siapapun nanti yang terpilih jadi Bupati dan Wakil Bupati, harus kita dukung bersama sebagai pilihan masyarakat. Tentu pemimpin kita nanti harus mampu menjadikan Kuningan tercinta ini menjadi daerah yang lebih maju segalanya, ekonominya, pariwisatanya, dan lain sebagainya,” harap Kana.