Kamis, 15 Agustus 2024 – 21:45 WIB
Jakarta, VIVA – Calon gubernur (cagub) Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal dan calon wakil gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri dianggap memiliki citra personal yang kuat yang mampu menarik perhatian publik. Hal ini terungkap dari data Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Direktur Eksekutif Djayadi Hanan menyatakan, survei LSI juga memetakan citra personal dari para kandidat. Persepsi masyarakat terhadap kandidat.
“Dari semua itu, Lalu Iqbal unggul dalam semua jenis citra personal,” kata Hanan dalam keterangannya, Kamis, 15 Agustus 2024.
Djayadi melanjutkan, Calon Gubernur NTB yang akrab disapa LMI ini dianggap sebagai sosok yang peduli terhadap rakyat. Pribadi yang jujur dan bersih.
“Untuk sosok yang berani dan tegas, Pak Iqbal unggul secara signifikan. Kesehatan dan kebugaran Pak Iqbal juga lebih unggul, begitu juga persepsi kemampuannya dalam memimpin,” ucapnya.
Dari data yang dihimpun media dari hasil LSI, diketahui LMI unggul dari petahana dalam lima aspek citra personal. LMI hanya kalah dari Sitti Rohmi Djalilah dalam aspek religiusitas yang taat beragama.
Poin Rohmi 60, LMI 56.9, sementara Zulkieflimansyah mencapai 51.7, dan Lalu Gita Ariadi meraih 31.1. Dalam hal perhatian kepada rakyat, LMI menduduki posisi teratas, diikuti dengan sikap jujur dan bersih dari korupsi.
Dari citra personal, LMI juga dianggap sebagai sosok yang berani dan tegas. Kebugaran fisiknya juga prima. Terakhir, dengan posisi citra personal teratas, LMI dianggap mampu memimpin provinsi NTB dengan poin 59.8, disusul Zulkieflimansyah 53.9, kemudian Rohmi 52, dan terakhir Lalu Gita dengan 33.1.
Selain itu, elektabilitas Lalu Iqbal terus meningkat karena ia dan pasangannya sering mengadakan pertemuan langsung dengan masyarakat. Hal ini membuat Lalu Iqbal mampu bersaing dengan petahana.
“Sosialisasi melalui media, radio, dan televisi juga unggul, begitu juga dengan sosialisasi internet, bersaing dan setara,” kata Djayadi.
Pasangan Iqbal dan Dinda, tambah Djayadi, diuntungkan dengan persepsi masyarakat terhadap petahana yang sedang menurun. “Hal ini membuat petahana tidak dapat unggul secara dominan,” ucapnya.
Djayadi juga menambahkan bahwa jumlah pendukung petahana untuk kembali memimpin tidak mencapai 50 persen. Hal ini menjadikan Pilkada Provinsi NTB akan berlangsung secara kompetitif.
“Dari 28 persen ingin (petahana), 38 persen tidak ingin, sisanya ragu-ragu,” tambahnya.
Dalam simulasi dengan tiga nama, elektabilitas Iqbal mencapai 22.4 persen, Zulkieflimansyah 21.5 persen, dan Sitti Rohmi Djalilah 21 persen.
Dalam simulasi tiga pasangan secara elektabilitas, Iqbal-Dinda sudah mencapai 24.3 persen. Posisi ini lebih baik dibanding bulan sebelumnya. Elektabilitas ini mendekati Zul-Uhel yang berada di angka 28.1 persen, dan Rohmi-Firin yang berada di angka 19 persen.
Survei yang menggunakan metode multistage random sampling ini melibatkan 800 responden dengan margin of error sebesar 3.5 persen. Survei dilakukan pada rentang waktu 16-24 Juli.