CSIS Responds Positively to Prabowo Subianto’s Cabinet: Ministries and Agencies Gain More Specialized Portfolios

by -290 Views

Jakarta — Direktur Eksekutif Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Yose Rizal Damuri, memuji pembentukan Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto, dengan mencatat bahwa pembentukan kementerian khusus dan lembaga baru mencerminkan pendekatan fokus pemerintah terhadap isu-isu tertentu.

Dalam sebuah briefing media CSIS yang berjudul “Menanggapi Kabinet Prabowo-Gibran: Implikasi, Risiko, dan Rekomendasi,” yang disiarkan melalui saluran YouTube CSIS Indonesia pada Jumat (25 Oktober), Yose menyatakan optimisme terhadap struktur kabinet ini.

“Ini adalah hasil positif dari pembentukan kabinet ini. Meskipun terlihat sebagai kabinet yang besar, keuntungannya adalah setiap kementerian dan lembaga memiliki portofolio yang lebih khusus untuk mengatasi area-area tertentu yang memerlukan perhatian,” jelas Yose.

Sebagai contoh, Yose menyoroti sebuah kementerian yang didedikasikan untuk mengawasi industri hilir Indonesia. Hal ini, kata Yose, menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam memajukan sektor pengolahan hilir.

“Ada juga lembaga yang fokus pada pengelolaan program Makanan Bergizi Gratis, khususnya yang diawasi oleh Badan Gizi. Jenis fokus ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap area-area prioritas tertentu,” tambahnya.

Yose juga mengutip urusan luar negeri, mencatat bahwa seorang wakil menteri ditunjuk untuk berkonsentrasi khusus pada masalah yang terkait dengan Timur Tengah. “Pendekatan ini bermanfaat karena memungkinkan perhatian yang lebih terfokus pada isu-isu krusial yang dianggap sangat penting,” demikian Yose.

Selama pertemuan Kabinet Merah Putih perdana di Istana Presiden Jakarta pada Rabu (23 Oktober), Prabowo menekankan tantangan birokrasi kompleks Indonesia. Dia mendorong para menteri untuk proaktif menghilangkan hambatan dan ketidakefisienan.

“Warga kita sering mengomentari bahwa birokrasi pemerintah nampaknya membuat segalanya lebih sulit daripada memudahkan. Beberapa bahkan mengatakan, ‘jika bisa dibuat sulit, mengapa membuatnya mudah?’ Saya mendorong para menteri kita untuk berani dan tegas dalam memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat kita,” ujar Prabowo. (RR)

Source link