Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto mendapat sorotan dari para warganet di berbagai platform media sosial karena cepatnya tindakan pemerintahannya dalam memberantas para koruptor.
Mereka menyoroti beberapa pihak yang ditangkap karena dugaan korupsi belakangan ini sejak Prabowo dilantik sebagai presiden.
“Ayo terus Pak koruptor yang merugikan negara,” tulis akun @folkshitt di Instagram yang mendapat banyak respons dari warganet.
Beberapa kasus korupsi terungkap di awal pemerintahan Prabowo-Gibran seminggu setelah resmi dilantik, seperti penangkapan mantan Plt Kadisdik Madina atas dugaan korupsi Rp 4,7 miliar, mantan Pejabat MA yang diduga sebagai makelar kasus Ronald Tannur, dan kemarin malam Kejagung mengungkap kasus korupsi impor gula di mana mantan menteri perdagangan Tom Lembong menjadi tersangka yang membuat negara mengalami kerugian hingga Rp 400 miliar.
“Setiap hari membuka media sosial ada saja yang tertangkap, dalam sehari bisa terungkap lebih dari 4 kasus, wah luar biasa, saya sangat kagum,” kata akun @renaldifirgiansy*** merespons postingan tersebut.
“WOHO000 MARI BERTINDAK PAK PRESIDEN!!!!” seru akun @sisilia***.
Respon warganet juga terlihat di platform TikTok di mana mereka menghargai kinerja Prabowo yang baru saja dilantik.
“Belum genap sebulan,” tulis akun @radhii.exe yang mengunggah kompilasi kasus korupsi yang terungkap beberapa hari ini.
“Ini baru pertama kali melihat seorang pria yang bisa dipercaya dengan ucapannya,” tulis komentar akun @wynaaaaaaa***.
“Tapi masih ada yang tertangkap. Semakin cerah,” tulis komentar akun @janes***.
“Pak Prabowo: Sehari-hari membersihkan negara,” komentar akun @MiaMulyaTriy***.
Pada beberapa kesempatan setelah dilantik, Prabowo menyampaikan tentang pentingnya antikorupsi, termasuk saat mengatakan bahwa ikan busuk berasal dari kepalanya, yang ia ulang saat memberikan pengarahan di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah pada 25-27 Oktober lalu. Hal ini sebelumnya sudah ia sampaikan saat pidato setelah dilantik pada 20 Oktober lalu.
Bahkan, Prabowo juga meminta para pegawainya untuk mengundurkan diri jika tidak memiliki visi dan misi yang sama dalam memerangi korupsi. (RR)
