Minggu, 7 Januari 2024 – 09:44 WIB
Jakarta – Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi rencana calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto untuk mengimpor 1,5 juta ekor sapi dari Brasil dan India guna memenuhi kebutuhan Program Susu Gratis.
Ganjar berpendapat bahwa dana untuk impor sapi sebaiknya digunakan untuk pengembangbiakkan di dalam negeri agar tercipta kemandirian pangan nasional. “Impornya kapan itu? Cita-citanya, kali ya. Lebih baik kita membicarakan kemandirian ekonomi kita, bagaimana kita punya breeding sendiri,” ujar Ganjar kepada wartawan di Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024.
Ia menegaskan bahwa ketahanan pangan nasional menjadi isu yang terus diperbincangkan selama bertahun-tahun. Namun, faktor utama yang menjadi masalah adalah ketergantungan Indonesia pada impor, terutama komoditas bahan pokok, seperti beras.
Ketergantungan ini, menurutnya, akan membuat negara rentan terhadap fluktuasi harga komoditas di pasar internasional, perubahan iklim, dan gangguan pasokan global. “Inilah yang membuat kita sering bergantung soal pangan dengan dunia lain, maka kita musti serius urus politik pangan ini,” kata dia.
Sebelumnya, Prabowo Subianto mengungkap strategi yang akan dilakukan jika terpilih sebagai Presiden RI periode 2024-2029. Salah satu program yang dia siapkan bersama cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka, adalah program susu gratis. Menurut Prabowo, Indonesia mengimpor sapi dari Brasil ataupun India untuk mewujudkan program susu gratis tersebut. Dia menyampaikan hal tersebut saat acara diskusi bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Januari 2024.
Prabowo juga menjelaskan perbandingan harga sapi dari Brasil dan India. Sapi dari Brasil butuh waktu 40 hari dan biaya 2.500 dollar AS jika ingin dikirim ke Indonesia. Sementara, sapi dari India hanya butuh 20 hari dan harganya lebih memadai menurut Prabowo.