Iwan Bule: Dari Kapolda Humanis ke Caleg DPR RI Jabar X

by -199 Views

Mochamad Iriawan alias Iwan Bule hadir di acara konsolidasi dan deklarasi dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran di Ciamis, Sabtu, 13 Januari 2024 yang diadakan oleh Gerakan Ajengan Muda (GAM). Dokumen Iwan Bule.

Karir gemilangnya sebagai seorang polisi, Komjen. Pol. (Purn.) Dr. Drs. H. Mochamad Iriawan, S.H., M.M., M.H., atau lebih dikenal dengan nama Iwan Bule, setelah pensiunnya ia aktif dalam dunia politik.

Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1984 ini maju menjadi Calon Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari daerah pemilihan Jawa Barat Sepuluh.

Selama karirnya sebagai polisi, Iwan Bule menangani berbagai kasus penting, seperti pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang melibatkan beberapa tokoh penting di Indonesia.

Selain itu, pria kelahiran 31 Maret 1962 ini juga pernah beberapa kali menjabat sebagai Kapolda, mulai dari Kapolda NTB, Kapolda Jawa Barat, hingga Kapolda Metro Jaya. Tiga jabatan penting tersebut memperlihatkan keahlian Iwan Bule dalam menjaga keamanan masyarakat.

Selama memegang jabatan tersebut, Iwan Bule memberikan perhatian kepada seluruh anggota dalam setiap keputusan dan aktivitas yang diinisiasi di institusi yang ia pimpin.

“Dengan demikian, tidak heran banyak yang menyebut Iwan Bule sebagai sosok pemimpin yang sangat berorientasi pada rakyat.”

Sikap dan keterbukaan yang ditunjukkan oleh Iwan Bule berhasil menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dengan pendekatan yang humanis yang memberikan ruang bagi anak buahnya untuk berkembang secara maksimal.

Keterbukaannya terhadap ide-ide baru dan kemampuannya untuk mendengarkan aspirasi masyarakat membuatnya menjadi figur yang diterima oleh berbagai lapisan masyarakat.

Selama menjabat sebagai Kapolda di tiga provinsi, Iwan Bule bekerja sama dengan berbagai kalangan, mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga tokoh intelektual. Selain itu, Iwan Bule juga dikenal dekat dengan masyarakat bawah.

Sikap demikian menciptakan rasa kepercayaan dan kedekatan antara Iwan Bule dan rakyat, menjadikannya seorang pemimpin yang bersahaja dan terhubung dengan realitas masyarakat.

Kemampuan Iwan Bule dalam bergaul dengan berbagai kelompok masyarakat tersebut membuat dia mampu menyerap berbagai aspirasi masyarakat dan menjadikannya sebagai program-program yang membawa manfaat bagi masyarakat.

Selama masa jabatannya sebagai Kapolda, Iwan Bule selalu menunjukkan kepemimpinan yang efektif dan transparan. Keterbukaan dan transparansi yang ditunjukkan oleh Iwan Bule dapat dilihat melalui sikap fleksibelnya yang tanpa ragu menceritakan asal usulnya kepada siapa pun.

Di tengah tren di mana beberapa pemimpin enggan membuka cerita tentang kehidupan pribadinya, Iwan Bule memperlihatkan keterbukaan yang mencolok, terlihat dari beragam wawancara dan interaksi yang aktif dijalin dengan masyarakat.

Kebiasaan ini, yang ditunjukkan dalam berbagai situasi, akhirnya menjadi prinsip yang terimplementasikan dengan konsisten oleh Iwan Bule, terutama selama masa jabatannya sebagai pejabat publik.

Iwan Bule memahami pentingnya kerjasama antara aparat kepolisian dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif. Selain itu, Iwan Bule juga dikenal sebagai sosok yang memiliki visi jelas dan mampu mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang kompleks.

Komitmen Iwan Bule terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat tercermin dalam program-programnya yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat.

Dengan memahami dan menjawab aspirasi rakyat, Iwan Bule mampu mengarahkan kebijakan-kebijakan kepolisian menuju solusi yang sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat.

Melihat rekam jejaknya yang gemilang, kehadiran Iwan Bule di dunia politik sebagai calon anggota DPR RI akan memberikan kontribusi besar bagi pembangunan negara.

Kepercayaan masyarakat terhadapnya sebagai sosok yang dapat diandalkan, berpengalaman, dan memiliki kepemimpinan yang baik, menjadikannya kandidat yang layak untuk dipilih dalam pemilihan berikutnya.

Iwan Bule dapat menjadi penghubung yang efektif antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan masyarakat, serta membawa nuansa kepemimpinan yang humanis dan inklusif ke dalam arena politik.***

Source link