✅ Caleg Harus Hati-Hati Memilih Kekuatan agar Menang Pemilu 2024

by -162 Views

SiwinduMedia.com – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kuningan, mengadakan bimbingan teknis (bimtek) pembekalan dan penugasan bagi calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kuningan dan DPRD Provinsi pada Pemilu serentak 2024.

Acara ini diselenggarakan di Panggung Budaya Resort Prima Sangkanhurip, Minggu (26/11/2023). Selain untuk para caleg, panitia juga meminta setiap caleg untuk membawa tim suksesnya masing-masing sebanyak 5 orang.

Ketua DPC PKB Kabupaten Kuningan H Ujang Kosasih, perwakilan dari DPW PKB Jawa Barat, serta Anggota DPR RI dari PKB Yanuar Prihatin turut hadir dalam acara tersebut.

Sebelum istirahat, Yanuar Prihatin memberikan materi pembekalan untuk para caleg, tentang bagaimana cara menggunakan dan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing caleg.

“Setiap caleg pasti memiliki dua kekuatan, yaitu kekuatan internal dan kekuatan eksternal. Dua kekuatan ini perlu diperhatikan, karena setiap caleg memiliki kekuatan yang berbeda. Apakah mereka menonjolkan kekuatan internalnya, eksternalnya, atau keduanya,” ujar Yanuar.

Kekuatan eksternal adalah segala kekuatan di luar diri kita, seperti uang, logistik, atribut, APK, dan sebagainya.

“Bagi yang memiliki uang dan logistik, pasanglah. Namun bagi yang tidak mampu, masih ada cara lain yang bisa digunakan,” jelasnya.

Yanuar juga menyebutkan bahwa memiliki tim sukses atau jaringan luas dapat dimanfaatkan, begitu juga dengan pemasangan iklan atau penggunaan konsultan politik untuk mereka yang mampu. Namun bagi yang tidak mampu, masih ada cara lain yang bisa digunakan.

Lebih lanjut, Yanuar menjelaskan tentang kekuatan internal, yang merupakan kekuatan yang melekat pada diri kita.

“Kekuatan internal ini meliputi pikiran, hati, kata-kata, dan tindakan. Namun sayangnya, tidak semua orang mampu memanfaatkan keempat kekuatan internal ini,” ucap Yanuar.

Yanuar menyayangkan orientasi sebagian besar caleg pada kekuatan eksternal saat musim pemilu, dengan 80% pikirannya terfokus pada kekuatan eksternal. Hal ini disayangkan karena bagi yang tidak mampu, menggunakan kekuatan eksternal secara berlebihan akan menyebabkan masalah.

“Ini adalah kesalahan dalam memanfaatkan kekuatan, sehingga akhirnya caleg tersebut justru tenggelam dalam masalah, bukan tenggelam dalam cara untuk memenangkan pemilu,” pungkasnya.