Hubungan Ekonomi Antara Indonesia dan China Semakin Erat, Erick Thohir Menunjukkan Bukti-Buktinya

by -96 Views

Rabu, 6 Desember 2023 – 02:22 WIB

Labuan Bajo – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim, Erick Thohir menyatakan bahwa nilai perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan Tiongkok atau China telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Hal tersebut diungkapkan Erick dalam Forum Kemitraan Bisnis Indonesia dan Tiongkok ke-4 yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). “Neraca perdagangan yang tadinya defisit telah berubah menjadi surplus selama 43 bulan terakhir, bahkan mencapai US$3 miliar pada bulan lalu,” ujar Erick dalam keterangannya, Selasa, 5 Desember 2023.

Erick menyampaikan bahwa forum ini merupakan wujud kemitraan strategis komprehensif yang telah terjalin sejak penyampaian inisiatif Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 oleh Presiden Tiongkok, Xi Jinping, di Jakarta pada Oktober 2013 silam.

Menurut Erick, kemitraan strategis juga berhasil menorehkan sejumlah capaian penting, seperti konektivitas infrastruktur, kereta cepat Jakarta-Bandung, hilirisasi industri khususnya mineral kritis, serta energi hijau dan transisi energi. Pemerintah Indonesia juga sangat mengapresiasi dukungan dari NDRC RRT, BUMN Indonesia dan Tiongkok, serta sektor perbankan, yang telah turut berkolaborasi menyukseskan operasional kereta cepat.

Dia menyebut bahwa kerja sama kedua negara juga telah mendorong hilirisasi industri, yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. “Kami apresiasi peran investor Tiongkok yang telah menjadi industri pionir, meletakkan fondasi, dan membawa perubahan signifikan untuk hilirisasi industri dan pemerataan ekonomi di Indonesia,” kata Erick.

Erick menegaskan bahwa Indonesia juga mendorong peningkatan kerja sama pengembangan berkelanjutan, untuk mendukung ketahanan pangan, energi, dan kesehatan, mulai dari herbal dan food estate, perikanan, hilirisasi ekonomi biru, penelitian dan observasi laut dalam, pengembangan EBT, bioteknologi, termasuk National Gene Bank dengan BGI.

“Pengembangan talenta, pelatihan vokasi, dan kejuruan, didukung dengan kerja sama sains dan teknologi juga sangat penting untuk populasi kedua negara kita yang mencapai 1,7 miliar orang atau lebih dari 20 persen populasi dunia,” ujarnya.