Upaya Pemerintahan Jokowi untuk Membangun Desa yang Mandiri

by -296 Views

VIVA – Enam patung berdiri tegak di pinggir jalan menuju Pantai Pandawa, di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali. Patung-patung tersebut menggambarkan tokoh pewayangan Pandawa Lima. Ada patung Dewi Kunti, Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Tebing batu kapur yang dibentuk seperti terowongan melindungi masing-masing patung dari sinar matahari dan hujan. Kehadiran patung-patung dengan tinggi sekitar 2,5 meter menghiasi keindahan tempat wisata Pantai Pandawa. Menurut Sekretaris Desa Kutuh Nyoman Camang, patung-patung tersebut adalah bagian dari pengembangan pariwisata di Desa Kutuh. Patung-patung ini dibangun secara bertahap mulai tahun 2012, dengan biaya Rp100 juta per patung. Dana pembangunannya berasal dari dana desa yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat.

Selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Desa Kutuh telah menerima dana desa secara bertahap. Tahap awal, Desa Kutuh menerima Rp300 juta, tahap kedua sebesar Rp600 juta, tahap keempat sebesar Rp800 juta, dan yang terakhir diterima di atas Rp1 miliar. Dana desa ini juga digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana olahraga, serta kawasan sport tourism Krida Mandala I Ketut Lotri. Dana desa juga dialokasikan untuk bidang kesehatan dan pendidikan, termasuk Posyandu, pelayanan kesehatan, PAUD, dan TK di desa tersebut.

Desa Kutuh juga memiliki Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang didirikan melalui dana desa pada tahun 2016. BUMDes mencakup penyediaan barang dan jasa, pengelolaan spa, pengelolaan sampah dengan incinerator, serta pelayanan pengangkutan sampah. Dana desa juga dialokasikan untuk usia produktif, membantu membangun perekonomian masyarakat melalui penyaluran kredit perorangan atau kelompok.

Dengan berhasil mengelola dana desa, terutama di bidang pariwisata, Desa Kutuh telah mampu menciptakan lapangan kerja dan mencapai nol pengangguran dan nol kemiskinan. Pantai Pandawa, yang sebelumnya dikenal sebagai Pantai Kutuh, menjadi salah satu tonggak pengembangan wisata alam yang meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Pendapatan sebagian warga juga diperoleh dari usaha pariwisata, spa, dan lapangan sepak bola yang disewakan.

Presiden Joko Widodo telah menggagas dana desa sejak awal kepemimpinannya. Dana desa bertujuan untuk melindungi dan memberdayakan desa agar menjadi mandiri. Dana desa ini telah dikucurkan sejak 2015 dan pada tahun anggaran 2024, pemerintah mengalokasikan dana desa sebesar Rp71 triliun untuk 75.259 desa di seluruh Indonesia. Dana desa digunakan untuk berbagai pembangunan di desa, termasuk pembangunan jalan.

Desa Kutuh, yang dulu merupakan kawasan tandus, kini menjadi lebih indah dan tertata. Pintu-pintu gapura dengan ikon khas Bali serta tebing-tebing menuju Pantai Pandawa telah menjadi daya tarik wisatawan. Usaha pariwisata di Pantai Pandawa menghasilkan pendapatan per kapita warganya hingga Rp76 juta per tahun. Desa Kutuh telah berhasil keluar dari kemiskinan dan meraih kategori Desa Mandiri berkat pengelolaan dana desa dengan baik.