PDIP Menjaga Kendali Atas Jokowi-Maruf Hingga Akhir

by -132 Views

Senin, 6 November 2023 – 00:06 WIB

Mataram – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, memastikan akan tetap mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin sampai selesai. Walau, di Pilpres 2024 ini, PDIP tidak sejalan dengan Presiden Jokowi, usai anaknya Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Baca Juga :

Tak Takut Anies, Gerindra Ungkit Menangkan Jadi Gubernur DKI: Dulu Dia Nggak Ada Siapa-siapa

Hasto mengatakan, para menteri anggota Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 pemerintahan Jokowi – KH. Maruf Amin, akan tetap bekerja dan memberikan yang terbaik bagi rakyat. Sekaligus menjaga stabilitas politik di Pemilu 2024.

“Ingat, Pak Jokowi dan KH Maruf Amin itu satu kesatuan. PDIP tetap berjuang menjaga stabilitas politik pemerintahan. Maka menteri-menteri dari PDIP tetap menjalankan tugas bagi bangsa dan negara. Jauh dikedepankan dari sekedar manuver politik,” kata Hasto di sela acara Rakorda PDIP, di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Minggu, 5 November 2023.

Baca Juga :

Gerindra: Tidak Ada Istilah Prabowo Kalah di Jakarta

Dia menegaskan, demokrasi harus dikawal agar berjalan dengan baik, dan itu berarti rakyat tetap menjadi pemegang mandat tertinggi yang harus diikuti.

“Karena suara pemilu ada di rakyat. Rakyat itu sangat cerdas. Rakyat sudah tahu mana yang baik. Ganjar-Mahfud akan mengawal kebaikan itu. Berdiri di atas moral yang kokoh,” ujarnya.

Baca Juga :

Prabowo-Gibran Bisa Raup Suara Lintas Kubu Jika Pilpres 2024 Ada Dua Putaran

Hasto menambahkan, PDIP tidak akan menarik para menteri anggota kabinet, dan tetap komitmen mendukung pemerintahan Jokowi-KH Maruf Amin hingga tuntas untuk periode 2019-2024.

“Itu memang komitmen dari PDIP. Meskipun beliau sudah berubah, tapi tugas PDIP untuk bangsa dan negara tetap dikedepankan, sehingga sebagaimana kami mengawal Jokowi-Ma’ruf Amin satu kesatuan sampai menyelesaikan tugas pada akhir jabatannya,” kata Hasto.

Tapi terkait pemilu legislatif dan pilpres, Hasto mengakui bahwa pilihan antara Jokowi dengan PDIP sudah berbeda.

“Kami punya pilihan yang berbeda. Kami bergerak karena Pak Ganjar – Prof Mahfud bukan hanya sekedar pemimpin yang bersih jujur dan berpengalaman, tapi juga penegakan hukum di atas prinsip-prinsip keadilan, hukum yang tidak dimanipulasi untuk kepentingan keluarga,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Tapi terkait pemilu legislatif dan pilpres, Hasto mengakui bahwa pilihan antara Jokowi dengan PDIP sudah berbeda.

Halaman Selanjutnya